Cintaku Tertambat di Takabonerate

Cintaku Tertambat di Takabonerate - GenPI.co
Pantai Sunari Selayar.

Dari beberapa referensi, saya mendapati bahwa Takabonerate merupakan sebuah taman laut yang indah. Di sekitar kawasan tersebut terdapat  17 pulau yang hanya  tujuh di antaranya berpenghuni.

Tak mau melewatkan momen, beberapa perlengkapan sudah saya siapkan sejak semalam. Ada kamera, drone, action cam, fin, dan snorkel. Bersama beberapa helai baju, perlengkapan itu saya jejalkan di tas. Tak sabar rasanya segera menikmati taman laut itu.

Menggunakan kapal penumpang yang sudah dicarter oleh pengelola trip, saya pun melanjutkan perjalanan ke Takabonerate. Waktu tempuhnya sekitar 8 jam untuk menuju salah satu pulau di Takabonerate, yaitu pulau Jinato.

Rasanya hampir mati gaya di atas kapal. Tak banyak yang bisa saya lakukan selain tidur dan melihat ikan terbang di laut. Kalau beruntung, sesekali akan disapa oleh lumba-lumba yang pemer keahlian melompat di permukaan. Jangan mengharapkan sinyal internet dari provider kesayangan. Bisa menerima telpon saja sudah bersyukur rasanya.

Rasa syukur terucap ketika kapal mulai bersandar di dermaga. Sambutan ramah penduduk Suku Bugis Jinato pun terasa hangat di hati. Pulau kecil itu nantinya akan menjadi rumah sementara selama beberapa hari ke depan . Di Takabonerate,  alam seketika merebut semua perhatian. Tak ada internet tak masalah.  Bermain bersama alam bisa saya lakukan sepuasnya. Menu santapan laut pun turut melengkapi.

Cintaku Tertambat di TakaboneratePanorama indah perairan di sekitar Pulau Tinabo.

Keindahan alam di Jinato sontak membuat saya jatuh hati. Pasir putih, sunset, hingga biota lautnya, semuanya indah.  Rasanya ingin terus berada di air selama berada di tempat itu.

Tapi sayang, banyak sekali karang yang rusak di beberapa spot penyelaman. Ini disebabkan karena adanya penyelam kompressor. Demi mendapatkan ikan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat para nelayan melakukan aksi pengeboman di laut, dan mengambil ikan di dasar laut menggunakan selang sepanjang ratusan meter dengan alat bantu kompressor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya