Cintaku Tertambat di Takabonerate

Cintaku Tertambat di Takabonerate - GenPI.co
Pantai Sunari Selayar.

Kondisi tersebut bikin saya geleng kepala. Padahal Takabonerate terkenal sebagai  taman laut dengan Atol terbesar nomor tiga setelah Atol Kwjifein di Kepulauan Marshall dan Atol Suvadiva di Maladewa.

Tak hanya pulau Jinato yang menyuguhkan keindahan. Pulau Tinabo pun tak kalah indah. Pulau tak berpenduduk ini bisa dijangkau dengan menepuh perjalanan selama dua jam saja dari Jinato.

Di Tinabo, saya bisa dengan leluasa bermain dengan biota laut hanya di kedalaman dua meter saja. Sementara di pinggiran pantai saya disapa oleh puluhan bayi hiu yang berenang kesana kemari dengan lincahnya. Pesona keindahan alamnya pun begitu memanjakan mata. Membuat raga tak ingin pergi dari tempat itu, agar bisa mereguk keindahannya setiap saat, kapan pun.

Sayang, waktu bersenang-senang sudah selesai. Beberapa hari menikmati Takabonerate rasanya seperti hanya sejenak. Namun dalam waktu yang singkat tersebut, Takabonerate seolahmengajarkan saya tentang bagaimana berucap syukur, menghargai ciptaan Tuhan dan menyayangi sesama. Kuakui, cintaku tertambat di Takabonerate.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya