Wah, Lantai Rumah Tradisional ini dari Kotoran Sapi, Loh!

Wah, Lantai Rumah Tradisional ini dari Kotoran Sapi, Loh! - GenPI.co
Desa Wisata Sasak Ende. (Foto: Ririn/GenPI.co)

Desa Ende merupakan salah satu destinasi wisata di Lombok.  Tempat ini bisa menjadi pilihan buat kamu yang tertarik melihat keaslian budaya di suatu daerah. Desa wisata Sasak Ende berlokasi di Sengkol, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Di desa ini para wisatawan bisa melihat keseharian suku Sasak, yang merupakan suku asli Pulau Lombok.

Desa Ende memiliki luas sekitar 1,5 hektar. Di dusun ini terdapat sekitar 30 rumah tradisional yang ditempati oleh 135 anggota keluarga. Masyarakat Desa Ende ini sendiri mayoritas beragama Islam. Sehari-hari, mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sasak. Namun pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat suku Sasak. Sebagian dari mereka sudah mengerti bahasa Indonesia.

Semi, Kepala Kampung Sasak Ende mengatakan, kawasan tempat tinggalnya itu ditetapkan menjadi desa wisata pada 1999 silam. Sementara fasilitas air PAM dan listrik baru masuk pada 2003.

Wah, Lantai Rumah Tradisional ini dari Kotoran Sapi, Loh!

“Di sini itu 90 persen masih menggunakan perlengkapan tradisional. 10 persennya itu karena sudah ada air pam dan listrik,” ungkap Semi.

Pengunjung bisa berkeliling dan melihat langsung rumah masyarakat setempat. Bale Tani, begitu menyebutnya. Dinamakan demikian karena sebagian besar suku Sasak Ende bermatapencaharian sebagai petani. Sebagian lainnya bekerja sebagai peternak dan penenun.

Struktur dan desain Bale tani ini masih sangat tradisonal dengan perlengkapanya yang sederhana. Rumahnya hanya terdiri dari satu kamar dan teras. Sementara dapurnya berada di ruangan terpisah.

Lantai Bale Tani adalah campuran tanah liat dan kotoran sapi. Dindingya adalah bambu yang dianyam rapat. Sedangkan atap bangunan itu terbuat dari jerami yang diganti setiap tujuh tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya