Mengintip Asal Mula Di Balik Cantiknya Pulau Wawonii Sulawesi Tenggara

Mengintip Asal Mula Di Balik Cantiknya Pulau Wawonii Sulawesi Tenggara - GenPI.co
Salah satu sudut Pulau Wawonii (Sumber: laman tenggaranews.com)

GenPI.co — Kadangkala cerita rakyat yang turun menurun itu, bersinggungan dengan kebenaran sains. Misalnya cerita rakyat dari Pulau Wawonii di Sulawesi Tenggara. Alkisah menurut hikayat dari para tetua suku, Pulau Wawonii awalnya adalah sepotong kecil

tanah yang muncul di permukaan laut. Saking kecilnya, tanah awal Wawonii bisa dilompati oleh ikan. Lalu seiring berjalannya waktu, sepotong daratan kecil tadi tumbuh makin luas dan makin tinggi seperti sekarang. Hikayat ini sesuai dengan teori pembentukan daratan akibat tumbukan lempeng benua dan pembentukan daratan akibat aktivitas gunung api bawah laut.

Apakah leluhur suku Wawonii alumnus sekolah geologi? Kita tidak pernah tahu pasti. Namun keunikan Suku Wawonii penghuni tidak berhenti disitu. Suku ini adalah salah satu dari hanya dua suku di Sulawesi Tenggara yang memiliki aksara sendiri. Aksara itu disebut aksara Laembo. Aksara ini pertama kali diperkenalkan oleh ulama besar bernama Laembo di abad ke-16.

Ulama Laembo menciptakan aksara ini berdasarkan pengalamannya bersinggungan dengan aksara dari budaya lain yang dia kenal. Karenanya aksara yang hanya punya 16 abjad ini kemiripan dengan aksara Aceh, aksara Maluku, dan aksara lontara di Sulawesi Selatan.

Keunikan budaya Wawonii dilengkapi dengan keindahan alam. Warga suku Wawonii di pulau Wawonii bisa menyaksikan matahari terbit dan matahari tenggelam di pantai yang sama, yakni di Pantai Pantai Kampa. Pantai berpasir putih ini berada di ujung timur laut Pulau Wawonii. Pohon kelapa berjejer di pantai yang dipagari oleh tebing di bagian baratnya.

Mengintip Asal Mula Di Balik Cantiknya Pulau Wawonii Sulawesi Tenggara
Pantai Tengkera di Pulau Wawonii (Sumber: gagatravelindo.blogspot.com)

Pantai ini juga menawarkan titik selam untuk menikmati keindahan terumbu karang. Atraksi lain disini adalah pemukiman Suku Bajo yang berada di lepas pantai. Mereka mendirikan rumah di atas air. Dengan begitu warga Bajo bisa dengan mudah membudi-dayakan ikan di dalam keramba atau budi daya rumput laut dan kerang mutiara.

Selain itu ada pantai yang masih alami sekali karena letaknya yang terpencil. Namanya Pantai Tengkera di Desa Nambo Jaya kecamatan Wawonii Tenggara. Pantainya punya pasir putih dan juga menawarkan keindahan bawah laut. Selain itu jika traveler sedang beruntung maka akan berkesempatan melihat dugong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya