Jumlah Keramba Bertambah, Danau Singkarak Tercemar

29 April 2019 12:52

GenPI.co - Kondisi Danau Singkarak di Sumatera Barat (Sumbar)  tampak memprihatinkan. Pasalnya, danau itu tercemar oleh limbah sisa makanan ikan keramba.Padahal danau tersebut adalah salah satu destinasi wisata andalan untuk menarik wisatawan.

Pemerintah Provinsi Sumbar pun turun tangan dengan menyusun aturan terkait pengelolaan Danau Singkarak. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi seperti di Danau Maninjau, Kabupaten Agam.

Baca juga: Tour De Singkarak Menginjak Usia 11 Tahun, Adakah Yang Baru?

"Kita buatkan aturan untuk menyelamatkan Danau Singkarak. Agar keramba tidak terus bertambah," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit Senin (29/4).

Jumlah keramba di danau keramba terus bertambah belakangan ini. Sebagian merupakan usaha masyarakat setempat, tetapi sebagian adalah usaha masyarakat dengan modal dari luar.

Kondisi yang sama pernah terjadi di Danau Maninjau beberapa tahun sebelumnya. Usaha keramba yang sangat menjanjikan itu menarik minat investor dari luar untuk menanamkan modal.

Jumlah keramba terus meningkat secara drastis dan tidak terkontrol. Akibatnya danau menjadi tercemar karena limbah sisa makanan ikan yang mengendap ke dasar perairan.

Air danau menjadi tercemar dan kumuh hingga sektor pariwisata terganggu. Ikan keramba juga rentan mati jika terjadi cuaca buruk.

Belum lagi anggaran untuk program penyelamatan danau itu yang sangat besar. Diperkirakan butuh dana Rp1 triliun untuk pengerukan sedimen sisa pakan dan kotoran ikan yang selama berpuluh-puluh tahun mengendap di dasar danau.

"Kita tidak ingin Singkarak juga seperti itu. Nanti kalau aturannya sudah jalan, keramba yang tidak sesuai aturan kita razia," tegas Nasrul. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co