GenPI.co - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim melakukan tabayun kepada pengurus PBNU Pusat.
Kunjungan Nadiem Makarim ini dilakukannya usai kontroversi Kamus Sejarah Indonesia yang diterbitkan Kemendikbud sejak 2017.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sudah membentuk tim untuk merevisi total," ujar Nadiem Makarim dalam keterangan tertulis NU, Jumat (23/4).
BACA JUGA: Posisi Nadiem Terancam, Pakar Ungkap Tugas Menteri Baru Tak Mudah
Meskipun buku itu sebenarnya tidak terbit pada masa kerjanya, Nadiem mewakili Kemendikbud tetap meminta maaf.
Sebab, sejumlah kekeliruan kementeriannya telah membuat kegaduhan dan ketidaknyamanan yang terjadi.
Sementara itu Sekjen PBNU HA Helmy Faishal menyampaikan bahwa pihaknya memberikan banyak saran kepada Nadiem Makarim.
Terutama soal sejarah berdirinya Indonesia yang tak bisa dilepaskan dari peran para kiai dan ulama NU.
Sebelumnya, buku Kamus Sejarah Indonesia menimbulkan polemik di masyarakat.
BACA JUGA: Angin Segar Buat Nadiem Makarim Jika Presiden Jokowi Lakukan ini
Sebab, buku jilid satu dan dua yang diterbitkan Kemendikbud pada 2017 itu tak mencantumkan tokoh besar NU Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Buku itu makin kontroversial lantaran nama tokoh pendukung terorisme Abu Bakar Ba'asyir muncul dengan nama yang diperhalus.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News