Makna Tulus Wira Ananta Rudira, KRI Nanggala-402 Ikut...

25 April 2021 16:30

GenPI.co - Pemberitaan KRI Nanggala-402 seperti tak pernah putus. Ada banyak doa dan empati. Bahkan motto Korps Kapal Selam Republik Indonesia, Wira Ananta Rudira ikut terpatri dalam hati.

Motto ini bukan sembarangan. Ada janji dan pengabdian segenap jiwa raga di dalamnya. Twitter sampai kebanjiran hashtag ini. 

BACA JUGA: Indahnya Dunia, Keberuntungan Terus Ada untuk 4 Shio Ini

Saking banyaknya, Wira Ananta Rudira ikut masuk dalam jajaran trending topic nasional. Semua ikut menyimak. Semua ikut mendoakan. 

Asa dinilai masih ada. Harapan dinilai belum tertutup untuk para pejuang yang mengabdikan hidupnya untuk menjada kedaulatan NKRI.

Ada 11,3 ribu twit yang dicuitkan netizen untuk motto penuh makna dari Korps Kapal Selam Republik Indonesia itu.

Motto Wira Ananta Rudira diusulkan Laksma TNI (Purn) R P Poernomo. Sosok ini pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Kapal Selam pertama pada 1959.

Wira Ananta Rudira berarti Tabah Sampai Akhir. Motto ini akhirnya resmi digunakan Korps Kapal Selama sejak 16 Maret 1961.

Poernomo menjelaskan, semboyan Tabah Sampai Akhir harus dimiliki setiap personel Korps Kapal Selam Indonesia.

Orang yang tabah bisa dimaknai sosok yang tidak akan takut. Sosok yang selalu berani, Saat ada masalah, awak kapal selam RI tidak akan menyerah.

Mereka dilatih untuk ulet, Tidak akan terburu-buru karena sabar, Tidak akan kehilangan karena tenang, Tidak akan mundur karena teguh.

Banyak netizen yang meleleh saat membaca cuitan makna Wira Ananta Rudira. Sebagian besar baru tahu makna dalam yang ada di balik motto Korps Kapal Selam Republik Indonesia itu.

Apalagi, mantan Presiden Republik Indonesia Soekarno pernah mengutip semboyan tersebut ketika berpidato di atas kapal selam RI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966.

BACA JUGA: Alhamdulillah! Uang Datang ke 3 Zodiak Ini 

Kutipan itu dibacakannya di Dermaga Tanjung Priok, Jakarta. "Sekali menyelam, maju terus–tiada jalan untuk timbul sebelum menang. Tabah Sampai Akhir."

Arti maknya yang dibacakannya saat itu juga terasa dalam. Sampai sekarang pun dirasa masih sangat membekas.

Itu dianggap menggambarkan betapa ikhlasnya hati dan raga para prajurit kapal selam saat mengabdi kepada tanah air indonesia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co