Duka KRI Nanggala-402, Akademisi Pertanyakan Sistem Keamanan

26 April 2021 17:20

GenPI.co - Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam usai hilang kontak Rabu (21/4) kemarin. Selain itu, 53 awak telah gugur dalam menjalankan tugasnya.

Pihak terkait pun dituntut untuk mengusut tuntas investigasi penyebab kapal selam itu karam.

BACA JUGAPesan Kru Nanggala 402 untuk Keluarga Semasa Hidup, Mengharukan

Akademisi Universitas Paramadina Hendri Satrio turut berbelasungkawa terkait peristiwa yang menimpa para kru kapal selam KRI Nanggala-402.

"Sedih banget pasti itu, bahkan udah cenderung lebih ke kesal jadinya," ungkap Hendri Satrio kepada GenPI.co, Senin (26/4).

Menurutnya, peristiwa itu telah mengguncang publik bahkan kepada masyarakat awam.

Sebab, kata Hendri, akan timbul banyak pertanyaan terkait keamanan dan perawatan KRI Nanggala-402.

BACA JUGA: Titah Megawati Tegas! Ini Soal 53 Awak KRI Nanggala 402

Hendri lantas berharap, investigasi dari pihak terkait agar cepat dilaksanakan dan diketahui penyebabnya.

"Mudah-mudahan investigasi penyebab Nanggala karam segera terbit. Bahkan, saya sebagai orang awam pun bertanya-tanya emergency system-nya dan maintenance-nya gimana," tambahnya.

Hensat, sapaan akrabnya, sangat berharap kejadian itu tidak terulang lagi ke depannya.

"Jadi, saya sedih banget, kok, bisa seperti itu. Semoga bisa menjadi landasan kebijakan baru tentang alutsista," tegasnya.

Dia beranggapan, pemerintah dan semua pihak terkait perlu mengevaluasi alat utama sistem senjata (alutsista). 

Sehingga, peristiwa tersebut menjadi pelajaran agar mampu meningkatkan keamanan.

Sebelumnya diketahui, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan, KRI Nanggala-402 telah tenggelam pada Minggu (25/4). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co