Suku Sasak Tampilkan Peserean di Tanjungpinang

30 April 2019 20:18

GenPI.co - Sorak sorai penonton membakar semangat petarung di atas pentas. Suara gending gamelan terdengar dari kejauhan. Kerumunan orang datang ke depan panggung untuk mendekat. Sahut-sahutan suling bambu, tabuhan gendang, dan pukulan gong semakin kencang.

Pertarungan antara dua lelaki berikat kepala sapuk dan pinggang berlilitkan kain atau dodot (ikat pinggang) itu saling mengganas memukul satu sama lainnya. Di tangan mereka memegang senjata penjalin dan dilengkapi dengan perisai yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau untuk melindungi diri dari serangan lawan.

Tak sungkan-sungkan untuk saling menyerang, luka bekas sebatan pun terlihat memerah hingga kebiruan di tubuh para petarung. Sementara itu sang wasit sibuk mengiringi para jawara yang tengah beradu kekuatan.

Baca juga: Wah, Tari Rungkuk Alu Khas Flores Tampil di Tanjungpinang

Pria-pria gagah tersebut berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ternyata adu ketangkasan dan kekuatan itu merupakan aksi dari Peresean atau perang Gebuk Rotan. Tradisi khas turun temurun dari Pulau yang tekenal dengan sebutan seribu mesjid itu.

Perlagaan dari Suku Sasak ini hadir di Festival Budaya dan Etnis di Lapangan Pamedan Ahmad Yani. Digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang. Selasa (30/4).

Penasehat Persatuan Perkumpulan NTB, Imran mengatakan pertunjukan ini merupakan bagian dari festival. Mereka adalah salah satu paguyuban yang berada di Tanjungpinang dan diberi kesempatan Disbudpar untuk mementaskan dan memperkenalkan budaya yang dimiliki daerahnya kepada masyarakat Tanjungpinang.

Suku Sasak hadir di Festival Budaya dan Entis. Foto: Milyawati

“Kami mengisi acara ini dan diminta oleh Dinas Pariwisata Tanjungpinang. Ini kami lakukan secara sukarela. Sekaligus memperkenalkan kepada seluruh masyarakat tradisi yang kami punya.” jelasnya.

Menurut Imran, Paguyuban NTB ini telah lama tumbuh dan berkembang di Kota Gurindam. Mereka berasal dari berbagai penjuru di Lombok.

“Jika dikumpulkan kami banyak sekali. Bisa lebih dari seribu orang. Kalau yang ikut sekarang, sekitar 30an orang saja.” ujarnya.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co