Ada Kemungkinan Haji 1442 H Digelar Saat Pandemi, Begini Alurnya!

28 April 2021 06:50

GenPI.co - Kementerian Agama telah menyusun alur pergerakan jemaah, jika ada pemberangkatan haji 1442 H/2021 M. 

Alur pergerakan tersebut dirumuskan sebagai bagian dari mitigasi penyelenggaraan haji yang telah disiapkan pemerintah. 

BACA JUGA: Arab Saudi Beri Sinyal, Kemenag Yakin Jemaah Haji Bisa Berangkat

"Kami terus mempersiapkan berbagai skenario serta mitigasinya, termasuk alur pergerakan jemaah," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag Ramadan Harisman, Selasa (27/4/2021).

Ramadan menjelaskan, penyelenggaraan haji di masa pandemi memerlukan beberapa penyesuaian. 

“Terutama karena diberlakukannya protokol kesehatan," sambungnya.

Menurut Ramadan, alur pergerakan jemaah disusun dengan tujuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan jemaah, bila pemberangkatan haji dilakukan. 

"Alur pergerakan ini meliputi delapan tahapan yang harus dilalui jemaah selama melaksanakan ibadah haji," jelas Ramadan. 

Pertama, jemaah haji wajib divaksin. 

"Sebelum melaksanakan proses rangkaian ibadah haji, setiap jemaah haji wajib menjalankan dua vaksinasi. Yaitu, vaksinasi covid-19 dan meningitis," ujar Ramadan. 

Kedua, karantina asrama haji. Selama berada di asrama haji, jemaah haji menjalani karantina selama 3 x 24 jam. 

"Saat tiba di asrama haji, jemaah akan menjalani swab antigen," jelas Ramadan. 

Pada hari ketiga, dilakukan tes PCR Swab kembali bagi jemaah. 

Jika hasilnya negatif, maka jemaah haji berangkat ke Arab Saudi. Dan jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri di asrama haji

Ketiga, jemaah haji dikarantina selama 3 x 24 jam di hotel dengan kapasitas maksimal dua orang per kamar.

Keempat, Miqat dengan protokol kesehatan. Jemaah haji yang akan melaksanakan umrah wajib diberangkatkan dengan menggunakan bus menuju tempat miqat dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan Pemerintah Saudi.

Kelima, Umrah Wajib dan Thawaf Ifadlah. Selama di Makkah, selain umrah wajib dan thawaf Ifadhah di Masjidil Haram, jemaah diberikan kesempatan ke Masjidil (3 kali kesempatan) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

"Ini juga kita akan betul-betul perhatikan, karena saat ini memasuki Masjidil Haram juga perlu memperhatikan ketentuan yang ditetapkan," ujar Ramadan. 

Keenam, setelah melakukan seluruh proses haji di Makkah, jemaah akan diberangkatkan ke Madinah. 

Jemaah akan tinggal di Madinah selama tiga hari, sehingga tidak ada pelaksanaan shalat Arbain. 

Ketujuh, PCR Swab sebelum pulang ke Tanah Air. 

"Sebelum jemaah haji dipulangkan ke Tanah Air, akan dilakukan kembali tes PCR Swab," kata Ramadan. 

BACA JUGA: Biaya Haji di Masa Pandemi Naik Drastis, Bisa Tembus 50 Persen!

Kedelapan, sebagai tahapan terakhir adalah swab antigen setela tiba di Tanah Air. 

"Kesimpulannya, selama proses penyelenggaraan haji, jemaah dan petugas wajib menerapkan protokol kesehatan," tegas Ramadan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie
Haji   1442 H   pandemi   jemaah   Kementerian Agama   alur  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co