GenPI.co - Megawati Soekanoputri dibuat terpojok. Rangkap jabatan di BPIP dan BRIN dianggap aneh. Tapi anak buah Megawati langsung pasang badan.
Dewan Penasihat Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) Herlambang P Wiratraman mengaku tak terkejut,
BACA JUGA: Rizieq Kirim Ucapan Terima Kasih ke Mahfud, Ternyata Maksudnya...
Penempatan Megawati di BPIP dan BRIN disebut sudah bisa dibaca arahnya.
Sejak awal, pihaknya sudah membaca arah kepentingan politik untuk menempatkan sains di bawah kekuasaan.
Dia menganggap, tak ada relevansi menempatkan Dewan Pengarah BPIP sebagai Dewan Pengarah BRIN.
"Apa yang kita saksikan hari ini justru bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan akademik, karena potensinya otoritas kekuasaan akan banyak campur tangan," ucap Herlambang.
Kritikan ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memang cukup deras.
Rangkap jabatan sebagai ketua dewan pengarah di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dianggap tidak pas.
Meski begitu, anak buah Megawati tetap loyal membela. Malahan ada yang terkesan tak terima saat Megawati diserang,
Untuk diketahuoi, Megawati ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN pada Rabu pekan lalu.
Sebelum ini, Mega sudah lama menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.
Penunjukan ini memantik kritikan dari beberapa pihak. Ada yang menyebut, pembentukan BRIN sarat dengan politik.
Ada juga yang menyebut Megawati tidak cocok dengan jabatan baru itu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sibuk membela. Dia menyebut, keputusan Jokowi itu sudah tepat.
Di awal pembelaannya, Hasto bicara panjang lebar mengenai sikap para pendiri bangsa.
Utamanya yang menempatkan konsep kemajuan Indonesia melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Beliau semua kental dengan tradisi sebagai pembelajar yang baik yang kedepankan riset dan inovasi,” kata Hasto, kemarin.
Indikatornya bisa dilihat jelas. Bung Karno pernah menempatkan lebih dari 600 doktor peneliti untuk merancang Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
Artinya, ayah Megawati itu perhatian terhadap sains dan teknologi demi misi kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia, serta sumbangsih Indonesia bagi dunia.
"Ilmu pengetahuan dan teknologi oleh Bung Karno selalu ditempatkan dalam konteks kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya,” ujarnya.
Lalu, apa hubungannya dengan Megawati? Menurut Hasto, konsep Bung Karno terkait peran riset dan inovasi dilanjutkan Megawati.
Dia mengklaim, selain ketum parpol, Mega merupakan orang yang paling konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset, dan inovasi.
"Agar terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)," ucap Sekjen PDIP dua periode itu.
Ditambah lagi, Presiden ke-5 RI itu merupakan penggagas terbentuknya BRIN.
"Riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya," ungkapnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurniasyah menilai, pembelaan Hasto untuk Megawati terbilang wajar.
BACA JUGA: Senangnya, Rezeki 3 Shio Mengalir Deras Sampai Juni
Sebab, Hasto adalah anak buah Megawati, Anak buah membela bosnya bukan hal baru.
"Pembelaan normatif sebagai Sekjen pada ketumnya, meski pun rangkapnya jabatan Megawati di BRIN dan BPIP perlu dikritik," ujarnya, (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News