GenPI.co - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak tiga kali dengan jarak luncur maksimal 1,8 kilometer ke arah barat daya pada Sabtu (8/5).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan tiga kali guguran lava tersebut tercatat dalam periode pengamatan pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, Sabtu (8/5).
BACA JUGA: Polri Salurkan 174 Ribu Paket Sembako untuk Korban Bencana Alam
“Teramati tiga kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya,” katanya dalam keterangannya Sabtu (8/5) siang.
Sedangkan untuk periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WiB, Sabtu (8/5) terpantau dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1 kilometer ke arah barat daya.
Menurut Hanik, aktivitas vulkanik gunung api yang berada di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini masih cukup tinggi.
Dua kubah lava yang berada di tengah kawah dan sektor barat daya maju terus tumbuh. Dalam laporan mingguan periode 30 April sampai 6 Mei, volume kubah lava di sektor barat data sebesar 1,1 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan 17 ribu meter kubik per hari.
Sedangkan volume kubah di tengah kawah sebesar 1,7 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan 14 ribu meter kubik per hari.
Untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan dan barat daya, meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
BACA JUGA: Demokrat Sisihkan Gaji Anggota Dewan Untuk Korban Bencana Alam
Sedangkan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer. Lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, termasuk pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan di radius lima kilometer dari puncak,” ucapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News