GenPI.co - Indonesia bisa mengalami Tsunami Covid-19 seperti di India. Negara itu kini tengah menderita akibat korban jiwa yang terus berjatuhan setelah merayakan hari keagamaan setempat.
Kondisi itu bukan tidak mungkin jika terjadi ketidakonsistenan dalam menjalankan aturan aturan larangan mudik yang kini berlaku pada libur lebaran ini.
BACA JUGA: Fadjroel Rachman Disebut Bikin Blunder, Jokowi Bisa Kena Imbas
Hal itu diungkapkan Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad. Karena itu dia mewanti masyarakat dan juga pengambil keputusan agar konsisten.
Dia pun memaparkan beberapa hal yang membuat masyarakat tetap nekat untuk mudik meski sudah dilarang.
“Merasa dapat terhindar dari Covid-19 dengan dalih menerapkan protokol kesehatan," kata Riris melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (9/5).
Program vaksinasi juga membuat masyarakat nekat untuk mudik. Sebab, mereka sudah divaksin sehingga menganggap diri kebal dari virus tersebut.
"Sekarang sudah ada vaksin, terus mereka merasa bisa mudik. Seperti di India kasus meningkat pesat, karena mereka merasa sudah ada vaksin sehingga menjadi abai," katanya.
BACA JUGA: Soal Ucapan Bipang, Petinggi Baitul Muslimin Sebut Jokowi...
Karena itu, Risis kembali lagi menegaskan sikap konsisten masyarakat dan juga aparat penegak hukum terkait aturan larangan mudik ini.
Dia menambahkan, penegakan hukum tidak cukup dengan memberikan efek jera dan menumbuhkan kesadaran agar tidak mudik.
Msyarakat juga diingatkan untuk disiplin mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Namun, setiap orang tetap berisiko terpapar Covid-19 ketika mudik," pungkas Riris.(ANT)
BACA JUGA: Jenderal Listyo Sigit Peringatan Tegas! Jangan Ada yang Melawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News