GenPI.co - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, Senin (10/5) terjadi 115 kali gempa guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan pada pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB terjadi 39 gempa guguran, amplitudo 3 sampai 17 mm dengan durasi 12-65 detik.
BACA JUGA: Aktivitas Vulkanik, Awan Panas Merapi Meluncur 1,5 Kilometer
Pada periode tersebut juga teramati asap kawah dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
“Teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 700 meter ke arah barat daya,” kata Hanik dalam keterangannya, Senin (10/5).
Sementara untuk pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, BPPTKG mencatat terjadi 40 kali gempa guguran, dengan amplitudo 3-25 mm berdurasi 9-119 detik.
Sedangkan pada pukul 12.00 sampai 18.00, Senin (10/5) Gunung api yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Jawa Tengah tersebut mengalami 36 kali gempa guguran, amplitudo 3-17 mm dengan durasi 7-113 detik.
Total selama periode pengamatan 00.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, Senin (10/5) telah terjadi 115 kali gempa guguran.
BPPTKG sejak 5 November 2020 sampai saat ini masih mempertahankan tingkat aktivitasnya di level III atau ‘Siaga’.
Hanik menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
BACA JUGA: Merapi Luncurkan Tiga Kali Guguran Lava Sejauh 1,8 Kilometer
Sementara pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” ucapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News