GenPI.co - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi mengalami satu kali guguran lava dengan jarak luncur 800 meter ke arah barat pada Kamis (13/5).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BBPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan satu kali guguran lava tersebut terpantau pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
BACA JUGA: Antisipasi Erupsi, Pelaku Wisata Merapi Berbekal Alat Komunikasi
“Teramati satu kali guguran, jarak luncurnya 800 meter ke arah barat daya,” katanya, Kamis (13/5).
Dalam periode tersebut gempa guguran terjadi sebanyak 40 kali, amplitudo 3-17 milimeter dan durasinya antara 10 sampai 126 detik.
Sedangkan untuk periode pengamatan pukul 06.00 hingga 12.00 WIB secara visual terlihat asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan memiliki ketinggian 300 meter di atas puncak kawah.
Gempa guguran juga terjadi sebanyak 26 kali dengan amplitudo 3-9 milimeter dan durasinya antara 9 hingga 909 detik.
Sementara periode pengamatan pukul 12.00 sampai 18.00 secara visual asap kawah tidak teramati karena cuaca berawan dan mendung.
Gempa guguran tercatat terjadi sebanyak 38 kali, dengan amplitudo 3-18 milimeter dan durasinya 12 sampai 129 detik.
Adapun untuk tingkat aktivitas masih berada di level III atau Siaga sejak 5 November 2020 lalu. Pada fase erupsi 2021 ini juga terbentuk dua kubah lava yang berada di tengah kawah dan sektor barat daya.
BACA JUGA: BPPTKG Sebut Merapi Alami Gempa Guguran 115 Kali
Hanik mengatakan potensi bahaya saat ini yakni berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News