GenPI.co - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengungkap fakta baru soal kasus Covid-19 di wilayahnya.
Ia menjelaskan, kasus positif Covid-19 di daerahnya didominasi oleh orang usia produktif, yakni rentang 20 - 59 tahun.
BACA JUGA: Balik Jakarta Nggak Gampang! Ada Tes Covid, Lokasi Pokoknya Ada
Menurut Retno, pasien Covid-19 dengan usia produktif di Kota Bogor jumlahnya 254 kasus dari 378 kasus aktif atau 67,18 persen.
Sebab, orang usia produktif cenderung memiliki mobilitas paling tinggi dalam keluarga, dibandingkan dengan yang usia lanjut (lansia) maupun anak-anak.
Dengan demikian, orang dengan usia produktif juga berisiko tinggi tertular virus corona.
"Orang usia produktif sebagian besar adalah bekerja di luar rumah dan bahkan bekerja di luar kota, sehingga memiliki banyak interaksi di luar rumah," jelas Retno.
Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor, kasus positif Covid-19 yang sedang dalam perawatan atau kasus aktif pada Jumat (14/5) berjumlah sebanyak 378 kasus.
Dari jumlah itu, usia 20-29 tahun ada 71 kasus atau 18,78 persen, usia 30-39 tahun ada 44 kasus atau 11,64 persen, usia 40-49 tahun ada 68 kasus atau 17,98 persen, usia 50-59 tahun ada 71 kasus atau 18,78 persen.
Sementara remaja, anak, dan balita yang terpapar Covid-19 ada 78 kasus atau 20,62 persen. Sedangkan orang usia lanjut yang tertular Covid-19 hanya 12,20 persen.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan tren penularan Covid-19 di kotanya sudah sangat landai.
"Namun, warga Bogor harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, karena pandemi Covid-19 belum berakhir," tegas Bima.
BACA JUGA: Covid-19 Kembali Mengamuk, Singapura Lockdown sampai Juni!
Bima mengatakan, dirinya tidak ingin lonjakan kasus positif pascalebaran 2020 terjadi lagi pada tahun ini.
"Hal ini (lonjakan, red) harus dicegah dan diantisipasi dengan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ucap Bima Arya. (antara/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News