GenPI.co - Covid-19 ASEAN sedang menggila. Malaysia dan Singapura lockdown. Indonesia pun tidak bisa tenang.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di kawasan Asia Tenggara per 16 Mei 2021 adalah 2.8082.564 orang.
BACA JUGA: Taktik Gerilya Brigade Al Qassam Bisa Bikin Israel Rontok
Jumlahnya bertambah 327.745 orang dari hari sebelumnya. Itu membuat Indonesia statusnya belum aman.
Berdasarkan catatan Worldometer, Indonesia telah melakukan pengujian terhadap 15.528.037 spesimen.
Namun kalau dilihat dari jumlah tes per 1 juta penduduk, baru 56.252 orang yang sudah menjalani uji virus corona.
Angka tes per 1 juta populasi Indonesia relatif rendah dibandingkan negara-negara ASEAN, bahkan kalah dari Kamboja.
Saat jumlah tes sedikit, tidak heran kasus yang ditemukan juga sedikit. Di lapangan, bisa jadi situasinya lebih mencemaskan.
Malaysia dan Singapura sudah lebih dulu siaga. Dua negara itu kompak memutuskan untuk menutup keran aktivitas dan mobilitas warga.
Pekan lalu, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan pemerintah kembali menerapkan lockdown yang disebut Movement Control Order (MCO) skala nasional yang berlaku hingga 7 Juni 2021.
Pemerintah melarang warga melakukan perjalanan antar-kota dan antar-negara bagian. Rakyat Negeri Harimau Malaya juga dilarang kumpul-kumpul untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri.
"Malaysia tengah menghadapi gelombang serangan ketiga covid-19. Ini bisa memicu krisis nasional," tegas PM Muhyiddin dalam keterangannya, seperti dikutip dari Reuters.
BACA JUGA: Teddy Eks PKPI Ngomong Pedas, Palestina & Israel Disebut Brengsek
Singapura juga sama. Mulai akhir pekan lalu hingga pertengahan bulan depan, pemerintah Negeri Singa membatasi warga yang berkumpul maksimal dua orang.
Restoran tidak boleh melayani pengunjung yang makan-minum di tempat, dan perkantoran wajib memberlakukan kerja jarak jauh bagi seluruh karyawan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News