GenPI.co - Ketua DPR-RI Puan Maharani meminta negara-negara yang tergabung dalam Inter-Parliamentary Unit (IPU) untuk mendesak negara produsen vaksin agar meningkatkan produksinya secara optimal.
Menurutnya, solidaritas global menjadi satu-satunya pilihan yang harus diambil untuk mengatasi potensi memburuknya dampak pandemi covid-19, di tengah peningkatan jumlah kasus di berbagai negara.
BACA JUGA: MKD Hari Ini Rapat Bahas Azis Syamsuddin, Tapi…
"Vaksinasi memang sudah dilakukan di sejumlah negara, tetapi distribusinya tidak merata. Parlemen negara anggota IPU bisa memainkan peran penting terkait hal ini," ujar Puan saat sidang antar parlemen, Senin (17/5/2021).
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, ketimpangan distribusi vaksin, memang menjadi persoalan yang mengkhawatirkan.
Untuk sejumlah negara, seperti Inggris dan Kanada, telah memesan vaksin dalam dosis yang jumlahnya beberapa kali lipat dibanding jumlah penduduk dewasanya.
“Negara surplus persediaan vaksin mesti didorong untuk membagi stok vaksin yang dimilikinya dengan negara lain," kata Puan.
BACA JUGA: Ucapan Tegas Sultan Soal Vaksin AstraZeneca! Pemerintah Harus...
Pada saat yang sama, banyak negara lain yang belum dapat mengakses vaksin hingga saat ini.
Padahal, pandemi covid-19 bakal semakin sulit diatasi bila vaksinasi tidak merata di seluruh dunia, sebagai jalan menuju kekebalan kelompok (herd immunity).
"Saatnya dunia bersatu. Kita berpacu dengan waktu untuk melakukan vaksinasi secara global di tengah ancaman kecepatan virus yang terus bermutasi," tutur Puan.
BACA JUGA: Bentrokan Militer vs Sipil, Junta Myanmar Umumkan Darurat Militer
Putri Megawati Soekarnoputri ini juga mengaku khawatir dengan meningkatnya dinamika penularan virus. Hal tersebut berpotensi membuat kondisi tahun ini lebih buruk dibanding 2020.
"Kontribusi dan pendanaan pada Covax (Covid-19 Vaccines Global Access) Facility mesti ditingkatkan,” imbuhnya.
Dia juga meminta seluruh negara mesti bekerjasama mengompensasi biaya yang dikeluarkan pengembang vaksin, serta mendorong pengabaian hak paten atas vaksin demi memungkinkan dilakukannya produksi massal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News