GenPI.co - Kebijakan relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) kendaraan yang diberlakukan di Indonesia disebut mampu mendorong industri otomotif bangkit.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di sela kunjungannya di Sekolah Menengah Kejuruan-Sekolah Menengah Teknik Industri (SMK-SMTI) Yogyakarta, Rabu (19/5).
BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka di Yogya Mundur Sepekan
“Relaksasi dari PPnBM itu untuk mendorong atau mendukung agar industri otomotif kita bisa segera bangkit kembali,” katanya.
Agus mengatakan sebelum kebijakan itu dikeluarkan, industri otomotif merupakan sektor yang terberat dan paling terpuruk saat pandemi Covid-19 ini.
“Sektor otomotif merupakan salah satu kontribusi terbesar untuk PDB manufaktur, karena punya industri pendukung di belakangnya yang luar biasa banyak," ucapnya.
Agus mengatakan industri-industri di belakang sektor otomotif itu di antaranya bahan-bahan kaca, karet, kulit, spare part, dan lain-lain, yang banyak melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM).
“Jadi perlu diberi perhatian khusus. Selain relaksasi PPnBM juga pemerintah merelaksasi pembelian properti,” ujarnya.
Agus mengungkapkan kebijakan relaksasi di sektor properti ini karena pemerintah menyadari bidang tersebut juga memiliki industri yang banyak sekali.
Ia mencontohkan beberapa industri pendukungnya di antaranya industri kaca, keramik, semen, baja, kayu, dan lain-lain.
BACA JUGA: Vaksinasi Usai Libur, Pemkot Yogya Tuntaskan Guru dan Lansia
"Multiplier effect-nya luar biasa besar, dan policy-policy mikro per sektor ini yang akan kita teruskan,” katanya.
Agus menyebut pemerintah akan terus berupaya mendukung industry menufaktur dalam menghadapi pandemi Covid-19. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News