GenPI.co - Gunung Merapi mengalami guguran lava sebanyak 58 kali ke arah barat daya dan 1 kali ke arah tenggara selama periode pengamatan 14 sampai 21 Mei 2021.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan 58 kali guguran lava ke arah barat daya itu jarak luncur maksimal sejauh 2 kilometer.
BACA JUGA: Awan Panas Merapi Keluar Secara Beruntun Jumat Pagi
“Untuk satu kali guguran lava ke arah tenggara jarak luncurnya maksimal 800 meter,” katanya dalam keterangannya pada Jumat (21/5).
Hanik mengatakan pada periode pengataman selama tujuh hari terakhir itu pula terjadi awan panas sebanyak tujuh kali.
Awan panas tersebut teramati sejauh maksimal 2 kilometer ke arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 56 milimeter dan durasi 170 detik.
Hanik mengatakan untuk volume kubah lava di sekor barat daya sebesar 1.284.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 11.700 meter kubik per hari.
“Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu,” ucapnya.
Hanik mengungkapkan dari pengamatan mingguan ini dapat disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Adapun status aktivitas masih dalam tingkat Siaga atau level III sejak 5 November 2020 lalu.
Hanik mengatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan dan barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
BACA JUGA: Pagi Ini Lava Pijar Merapi Meluncur 1 Kilometer
Sedangkan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer.
“Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak,” ucapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News