GenPI.co - Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) akan melakukan pemeriksaan whole genom sequencing (WGS).
Ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan munculnya varian baru virus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
BACA JUGA: Terpapar Varian Baru Covid-19, Seorang Awak Kapal Meninggal Dunia
“Pemeriksaan kemungkinan pekan depan untuk DIY,” kata Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM dr Gunadi, Selasa (25/5).
Gunadi mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan dari sejumlah otoritas kesehatan di DIY mengenai temuan kasus Covid-19 yang memenuhi kriteria untuk diprioritaskan dilakukan WGS.
Menurut Gunadi, ada enam kriteria yang ditentukan Kementerian Kesehatan.
Kriteria tersebut antara lain penularan yang cepat, orang terinfeksi meski sudah menerima suntikan vaksin, menular ke kelompok rentan seperti anak-anak.
Kemudian orang baru dari luar negeri, muncul kasus reinfeksi, serta kematian dengan komorbid penyakit menular lain semisal HIV.
Gunadi mengungkapkan saat ini pihaknya masih fokus membantu Balitbangkes Kemenkes memeriksa genomik terhadap sampel tenaga kesehatan di RSUD Cilacap, Jawa Tengah.
Menurutnya, kemungkinan hasilnya baru diketahui sepekan lagi.
“Kalau semua (pemeriksaan genomic) di Jakarta, kejauhan. Jadi dibagi, supaya cepat hasilnya,” tuturnya.
Gunadi mengatakan salah seorang pejabat di Sleman juga telah mencurigai adanya varian baru Covid-19 di wilayahnya.
BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 Menyerang Tenaga Medis, Isolasi Dipusatkan
“Tapi beliau mengatakan belum tahu karena belum dilakukan genom sequencing. Artinya kan masih berhipotesis, karena langsung banyak kematian," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menduga varian baru sudah masuk Sleman. Salah satu indikasinya adalah lonjakan kasus kematian akibat Covid-19 di wilayahnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News