GenPI.co - Langkah maut yang dilakukan oleh pihak Polri setidaknya berhasil menyelamatkan Papua dari tindakan terorisme ISIS hingga tak berdaya.
Hal tersebut tak lepas dari keberhasilan pihak polri dalam menangkap 10 terduga teroris di Merauke, Papua, yang telah bersumpah setia kepada ISIS.
Adalah Irjen Pol Argo Yuwono selaku Kepala Divisi Humas Mabes Polri yang mengatakan bahwa 10 terduga teroris tersebut telah melakukan sumpah setia atau baiat ke kelompok radikal ISIS.
"Jadi, 10 orang itu sebagai kelompok Ansharut Daulah yang ada kaitannya dengan ISIS," buka Argo Yuwono.
"Mereka juga mengikuti latihan fisik (i'dad) di sana menggunakan senjata," tambahnya.
Lebih lanjut, Argo mengatakan bila dari 10 nama tersebut, kebanyakan diduga merupakan orang dari Jawa dan dari Sulawesi, yang sudah tinggal lama di Merauke, Papua.
Argo juga menjelaskan bila bagian dari penangkapan ini merupakan rentetan dari pada penangkapan terduga teroris yang dilakukan di Sulawesi Selatan.
"Ada beberapa barang bukti yang ditemukan di sana seperti senapan angin, senjata tajam, dan juga ada peralatan panah," tambah Argo.
Diketahui, para terduga teroris ini merencanakan aksi teror di Gereja Merauke, Polres Merauke dan Satlantas Merauke.
"Sasarannya itu melakukan aksi teror ada di Polres, ada di gereja dan ada di Satlantas Polres," tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pihak polri berhasil menangkap 10 terduga teroris di Merauke, Papua pada Jumat, 28 Mei 2021 lalu.
Adapun 10 terduga teroris yang diamankan yakni AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP dan IK, dari 10 orang ada pasangan suami istri yakni AP dan IK (perempuan).
Operasi penangkapan tak berhenti sampai situ, karena Polri kembali meringkus satu lagi anggota jaringan teroris Ansharut Daulah di Merauke pada Minggu (30/5).(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News