GenPI.co - Awan panas Merapi meluncur dengan estimasi jarak 1,5 kilometer ke arah barat daya pada pukul 20.52 WIB, Rabu (2/6).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan aktivitas vulkanik berupa awan panas tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasinya 110 detik.
“Cuaca berkabut, estimasi jarak luncur awan panas 1.500 meter ke arah barat daya,” kata Hanik dalam keterangannya, Rabu (2/6).
Hanik mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi sampai saat ini masih tinggi, dengan ancaman bahaya berupa awan panas dan guguran lava.
Pada periode pengamatan pukul 12.00 sampai 18.00 WIB sempat terjadi satu kali guguran lava dengan jarak luncur sekitar 1 kilometer ke arah barat daya.
Sedangkan gempa guguran tercatat sebanyak 36 kali dengan amplitudo 3 sampai 30 mm dan durasinya 7 sampai 126 detik.
Tercatat pula gempa vulkanik dangkal sebanyak satu kali dengan amplitudo 60 mm dan durasinya 15 detik.
Sementara untuk pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB teramati satu kali guguran lava pijar sejauh 700 meter ke arah barat daya.
Adapun untuk gempa guguran sebanyak 22 kali dengan amplitudo 3 sampai 25 mm dan durasinya 7 sampai 86 detik.
Gempa vulkanik dangkal sempat terekam dua kali dengan amplitudo 40 sampai 60 mm dan durasinya 14 hingga 16 detik.
Kemudian untuk pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, terjadi empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya.
“Masyarakat diharapkan waspada, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan serta barat daya,” ucapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News