GenPI.co - Gaya hidup sustainable di Ibu Kota adalah salah satu usaha untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Jakarta adalah aglomerasi urban terbesar kedua di dunia dan sedang mempromosikan solusi smart untuk tantangan lingkungan.
Tinggal di salah satu kota metropolitan terbesar seperti Jakarta dengan ekosistem yang sehat, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan, perubahan iklim dapat teratasi, dan gaya hidup berkelanjutan mampu dijalani.
Dengan merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, ada 3 gaya hidup perkotaan yang dapat kamu lakukan untuk memulihkan ekosistem bumi:
1. Sustainable shopping
Berbelanja merupakan sebuah kebutuhan, baik belanja bulanan, atau secara instan di minimarket/ restoran. Namun ketika berbelanja, tahukah seberapa banyak sampah plastik yang kalian hasilkan?
Berdasarkan data dari greeneration.org, Indonesia menghasilkan estimasi 64 juta ton sampah setiap tahunnya dengan masing-masing 60% dari sampah organik dan 15% dari plastik; bahkan mencapai 67.8 juta ton pada tahun 2020.
Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi sampah plastik melalui sustainable shopping, seperti: berbelanja dari toko grosir zero-waste, membawa tas reusable ketika berbelanja, menggunakan tempat makan dan tumbler ketika membeli makanan/minuman dari restoran.
2. Sustainable home
Sebuah rumah yang sustainable menghasilkan sampah rumah tangga yang lebih sedikit. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah harian, seperti:
Mengurangi sampah dengan membuat makanan berjumlah moderat untuk menghindari makanan menjadi mubazir.
Memisahkan sampah menjadi tiga kategori; sampah organik (sisa makanan), sampah anorganik (kertas, plastik, kardus), dan sampah bahan berbahaya dan beracun (baterai, obat-obatan, minyak, kabel, dan cat). Mulai pengomposan dari limbah organik di rumah.
3. Sustainable commuting
Polusi udara juga merupakan sebuah perhatian, dan dapat dikurangi dengan penggunaan kendaraan pribadi yang lebih sedikit. Bahkan, Jakarta menyediakan banyak opsi kendaraan umum yang menghubungkan hampir ke seluruh area dengan harga terjangkau.
Kalian dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi kendaraan, seperti: Berjalan kaki sebisa mungkin, Menggunakan kendaraan umum, Menggunakan sepeda untuk berkendara, commuting, dan memanfaatkan bersepeda
Contohnya, proyek Smart Change sebagai bagian dari unit Jakarta Smart City telah bermitra dengan JakLingko, Transjakarta, MRT, LRT, dan berbagai organisasi non-pemerintah di bidang mobilitas di Jakarta untuk membahas mengenai solusi untuk sebuah ekosistem seamless and sustainable mobility.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News