GenPI.co 
GenPI.co - Tren fashion busana muslim dunia terus berkembang hingga 2020 ini. Begitu di Indonesia, yang ikut dalam arus global itu
Di tahun 2020 ini, konsep sustainable menjadi tren. Melalui busana, fashion muslim dunia sedang menyoroti isu global warming dan berusaha untuk ikut dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Desainer busana muslim, Deden Siswanto berpendapat bahwa definisi sustainable fashion bisa berbeda antara desainer satu dengan lainnya. Menurutnya, sustainable fashion bukan sekadar menggunakan bahan yang ramah lingkungan, tetapi juga sikap dan etika dari desainer itu sendiri.
“Sustain sesuatu yang berhubungan dengan kepedulian, melihat ke diri kita sendiri apakah sudah baik usaha perusahaan kita dalam menggunakan bahan dan lingkungannya. Itu tergantung masing-masing pelaku, mana yang didahulukan,” kata Deden Siswanto saat ditemui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Senin (27/1).
Untuk memproduksi busana muslim yang sesuai dengan konsep sustainable fashion, Deden mengungkapkan banyak kendala yang harus dilalui para desainer.
“Kendala sustain itu kan harus alami, itu kan perlu effort dan cost nya lebih tinggi. Jadi kita perlu waktu pengetahuan, cost dan effort yang tinggi. Yang penting harus paham apa yang dilakukan,” ungkapnya.
Meski harus menghadapi berbagai kendala, Deden Siswanto mengakui pentingnya menjaga lingkungan lewat bisnis modenya. Deden juga ikut berkontribusi membuat busana muslim dengan konsep sustainable fashion, dalam ajang Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020 yang akan digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta pada 20-23 Februari 2020,
Selain Deden Siwanto, ada juga beberapa desainer lainnya yang akan menampilkan karya mereka pada MUFFEST 2020, yaitu Ria Miranda, Nuniek Mawardi, Monika Jufry, Barli Asmara, Ayu Dyah Andari, Ivan Gunawan, Itang Yunasz dan masih banyak lagi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
