GenPI.co - Ahli Ekonomi, Faisal Basri mengaku sepakat dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengenai kondisi korupsi Indonesia yang dinilai lebih gila dibandingkan zaman orde baru.
Sebelumnya beredar pernyataan Mahfud MD saat menjadi pembicara di acara dialog yang disiarkan di kanal YouTube Universitas Gadjah Mada bertaju, Dialog Menko Polhukam Perkembangan Situasi Aktual Politik, Hukum dan Keamanan, pada Sabtu, (5/6/2021).
Melalui akun Twitter miliknya @faisalbasri, Faisal menyebut korupsi saat ini jauh lebih vulgar.
"Sepakat, pak Mahfud MD. Lebih vulgar," kata Faisal seperti dikutip Suara.com, Minggu (6/6/2021).
Faisal menilai para koruptor saat ini semakin santai dalam beraksi karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah dilemahkan.
"Koruptor semakin berani karena KPK telah dilemahkan," ucapnya.
Meski demikian, Faisal mengaku tak sepaham jika korupsi dikatakan sebagai dampak dari demokrasi.
Sebaliknya, korupsi terjadi akibat adanya kemerosotan demokrasi yang dibarengi dengan menurunnya indeks persepsi korupsi.
"Korupsi menggila bukan hasil dari demokrasi. Kemerosotan demokrasi beriringan dengan pemburukan indeks persepsi korupsi," paparnya.
Dalam cuitannya, Faisal Basri menitipkan pesan kepada Mahfud MD mengenai situasi demokrasi di Indonesia saat ini.
"Pak Mahfud MD, demokrasi kita sungguh mengalami kemunduran, antara lain dalam hal checks and balances, budaya politik dan pelemahan masyarakat sipil," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News