GenPI.co - Sebanyak 10 ton garam akan disemai di udara sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
Komandan Pangkalan TNI AU Kolonel PnB Hernawan Widhianto mengatakan telah disiapkan pesawat Cassa C212 yang didatangkan dari Lanud Abdul Rachman Saleh untuk mengawal program ini.
Program Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk pencegahan karhutla ini dilakukan selama 15 hari ke depan terhitung mulai Kamis (10/5).
“Sebanyak 11 orang crew terdiri dari pilot berpengalaman yang biasa melakukan TMC dan mengoperasikan pesawat intai juga telah siap,” katanya di Palembang, Kamis (10/6).
Dalam program ini, tim akan menyemai garam di awan yang masih berpotensi hujan dengan perkiraan ketinggian 10.000 fit.
Wilayah yang diprioritaskan yakni daerah yang memiliki potensi awan menjadi hujan, daerah yang ada titik api atau hotspot dan daerah bergambut.
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanti mengatakan program ini merupakan salah satu solusi mengatasi karhutla.
“Diharapkan hujan dapat turun dan membasahi areal gambut yang rawan terbakar saat kemarau,” ucapnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Indra mengatakan potensi hujan masih ada d Sumatera Selatan hingga dua pekan ke depan.
“Curah hujan berkisar 0-0,50 mm per hari,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News