GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa pajak adalah cara biadab untuk mempertahankan peradaban. Itu dinilai menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Pasalnya, tidak ada orang yang benar-benar mau dikenakan pajak oleh pemerintah.
"Kita sudah sepakat demokrasi hanya bisa tumbuh kalau ada timbal balik. Pajak itu dibayar untuk ditagih kembali oleh masyarakat," ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (11/6).
Oleh karena itu, Rocky menegaskan bahwa pajak bukan alat yang dipakai pemerintah untuk memeras rakyat.
"Itu kurang ajarnya dan itulah yang terjadi saat ini," tegasnya.
Filsuf itu mengatakan bahwa hal tersebut terjadi akibat gagalnya strategi pembangunan.
"Pada awal pemerintahan Jokowi, presiden bilang kita punya cadangan Rp 10 triliun. Masyarakat jadinya berpikir Oh, tenang kita masih punya cadangan," katanya.
Selain itu, Rocky menilai bahwa slogan kerja, kerja, kerja! yang digaungkan pemerintahan Joko Widodo juga berhasil menyihir masyakarat.
"Hanya bekerja tanpa menggunakan teori itu bisa membuat pekerjaannya menjadi berantakan," ungkapnya.
Menurut Rocky, hal itu dibuktikan dengan pemerintah saat ini yang tak bisa membuat strategi pembangunan berdasarkan skala prioritas.
"Ini tiap kali Pak Jokowi lihat lahan kosong, itu langsung mau dibangun bandara saja. Akibatnya, berantakan semua," paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News