GenPI.co - Gempa dengan magnitudo (M) 6,1 mengakibatan guncangan kuat yang dirasakan warga di kepulauan Maluku. Gempa terjadi pada pukul 11.43 WIB, Rabu (16/6).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar warga menjauh dari pantai karena ada potensi tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan telah terjadi setidaknya 13 kali gempabumi susulan dengan magnitude sebesar M 3,5 hingga pukul 13.35 WIB, Rabu (16/6).
Dwikorita mengatakan masyarakat agar waspada terhadap gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor ke atau di bawah laut.
Adapun untuk warga yang diimbaunya untuk menjauh dari pantai yakni di sepanjang Pantai Japutih sampai Pantau Apiahu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku.
“Segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/6).
Pascagempa dengan magnitudo (M) 6,1 tersebut, BMKG memberikan keterangan akan adanya potensi tsunami akibat dari longsoran di bawah laut.
Berdasarkan hasil observasi muka laut sta TEHORU menunjukkan ada kenaikan muka air laut setinggi 0,5 meter. Hal ini diperkirakan akibat dari longsoran bawah laut.
Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) terus memonitor situasi di Kepulauan Maluku.
Dilaporkan di Desa Yaputi, Kabupaten Maluku Tengah telah terjadi kerusakan pada dinding penahan tanah (talud) pantai, dan air laut sempat terlihat surut.
Sementara di Desa Saunolu terdapat kerusakan pada permukiman masyarakat dan di Desa Mahu terdapat patahan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News