GenPI.co - Kepolisian Resor Badung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah sipir dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di LP Denpasar terkait temuan 21 WBP keracunan disinfektan dicampur serbuk jeruk.
Para petugas sipir LP Denpasar tersebut terancam mendapatkan sanksi jika terbukti melakukan kelalaian.
Pasalnya, dari 21 WBP yang keracunan pada Kamis (10/6/21) lalu, satu WBP diantaranya meninggal dunia.
"Untuk sipir yang pasti semua diperiksa terutama yang ada saat kejadian. Sementara, napinya yang sudah dinyatakan sembuh kami mintai keterangan," kata Kasubbag Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Oka Bawa dikutip dari Antara, Kamis (17/6/21).
Sementara itu, Kakanwil KemenkumHAM Bali, Jamaruli Manihuruk menegaskan, jika dari hasil pemeriksaan terhadap petugas sipir Lapas ditemukan pelanggaran, maka pihaknya akan memberikan sanksi.
Pihaknya juga masih melakukan investigasi mendalam terhadap para WBP. Sebab, masih ada satu WBP lagi yang menjalani perawatan intensif.
"Masih ada satu lagi yang dirawat, yang lain belum mengaku. Mereka mengatakan hanya ikut minum, ikut ngoplos atau mereka enggak ngaku. Tapi itu enggak cukup bukti, kita harus mencari siapa otaknya," tuturnya.
Pihak KemenkumHAM Bali menyerahkan proses pemeriksaan lebih lanjut atas kasus tersebut ke Kepolisian Resor Badung.
Seperti diketahui, sebanyak 21 WBP dilarikan ke RSUD Sanglah usai mengeluhkan sakit perut, sesak napas hingga mual pada Kamis (10/6/21).
Dari pengakuan para WBP, mereka sempat meminum disinfektan dicampur minuman rasa jeruk pada Selasa (8/6/21). Dari 21 WBP yang dirawat, satu WBP dinyatakan meninggal dunia. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News