Anies Teriak, Jakarta Hampir Kolaps

26 Juni 2021 09:26

GenPI.co - Anies Baswedan membuka semua tabir di balik gelombang kedua covid-19 di Jakarta. Gubernur Anies seperti berteriak di Instagram. Jakarta disebut hampir kolaps.

Sejak Jumat malam, ada kegelisahan yang terasa dari posting-annya. Data terakhir covid-19 di Ibu Kota sulit membuatnya tenang.

Dari pantauannya, kasus anak-anak, positivity rate, hingga pemakaman covid-19 masih tinggi.

BACA JUGA:  Eks Jubir PSI Bungkam Anies, Menohok Banget

"Pandemi gelombang kedua masih melanda Jakarta. Jakarta masih belum baik," kata Anies via akun Instagram-nya, Jumat (25/6/2021) malam.

Kemarin malam, Jakarta mencatat ada 6.934 kasus baru. Angkanya hanya sedikit lebih rendah dari rekor Kamus yakni 7.505 kasus baru.

BACA JUGA:  Akademisi: Jika Anies Baswedan Lepas Tangan, Dampaknya Mengerikan

Yang membuat Anies sedikit tenang, Jakarta tidak kolaps. Rusun-rusun disiapkan untuk menampung pasien isolasi covid-19.

Target vaksinasi juga terpenuhi dengan 157 ribu vaksinasi pada hari Rabu (22/6) 2021.

BACA JUGA:  Dahsyat! 3 Jenderal Kuat Back Up Anies Baswedan

"Tapi ini semua masih belum menahan. Ini belum bisa menahan laju pertumbuhan kasus. Positivity rate di Jakarta di atas 30%, padahal idealnya di bawah 5%," kata Anies.

Selain positivity rate corona yang berlipat-lipat, keterisian rumah sakit juga sudah tidak ideal.

Keterisian RS yang seharusnya di bawah 60% kini sudah 90%. Dengan adangan varian Delta pula yang lebih cepat menular, Jakarta diprediksi bakal kewalahan.

"Pemakaman dengan protap covid masih tinggi. Peningkatan kasus anak-anak juga masih tinggi. Bahkan dengan varian baru penularannya lebih cepat," tambahnya.

Saat ini, pengetesan covid-19 di Jakarta tinggi. Angkanya 13,5 kali lipat dibanding standar WHO.

Sekitar 45% hingga 50% tes covid-19 Indonesia ada di Jakarta. Namun, penularan masih terus terjadi.

Rumah sakit penuh. Jakarta nyaris kolaps. "Kita sudah harus menggunakan tenda darurat di halaman depan rumah sakit," kata Anies.

Saaat kapasitas terbatas dan warga datang, mereka harus diperiksa pakai tenda-tenda itu.

"Kalau saja kita tidak segera menaikkan kapasitas rumah sakit dua minggu lalu, mungkin minggu kemarin sudah penuh 100%, sudah kolaps," paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co