Tak Lekang Zaman, Menyelami Dunia Radio Bersama Poros FM

02 Juli 2021 05:20

GenPI.co - Mendengarkan radio dalam perjalanan mungkin sudah biasa. Namun, menjadi penyiar radio tentu merupakan pengalaman yang luar biasa.

Hal itulah yang dilakukan oleh anggota dari radio komunitas Polytechnic Radio Station (Poros FM).

"Salah satu alasan gue gabung Poros FM, karena gue suka playlist gue bisa didengar banyak orang, bukan cuma teman-teman dekatku saja," ujar Station Manager Poros FM Tama Bintoro kepada GenPI.co, Rabu (30/6).

BACA JUGA:  Air Rebusan Kulit Petai Khasiatnya Ajaib, Bikin Pria Terbelalak

Tama mengatakan bahwa alasan itu yang kemudian membawanya menjadi Music Director sebelum menjabat menjadi Station Manager saat ini.

"Aku bangga banget kalau ada orang yang memuji playlist musikku," jelasnya.

BACA JUGA:  Khasiat Air Rebusan Pare Bikin Terbelalak, Cocok Tangkal Covid-19

Laki-laki 20 tahun itu memaparkan bahwa Poros FM terbentuk pada 2004.

Sebelumnya, Poros FM adalah kelompok studi mahasiswa (KSM) jurusan Elektro prodi Telekomunikasi di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).

BACA JUGA:  Jangan Sepelekan, Khasiat Suplemen Enervon C Sangat Mencengangkan

"Lalu, Poros FM berpisah menjadi unit kegiatan mahasiswa (UKM) sendiri sampai saat ini," ungkapnya.

Saat ini, Poros FM memiliki 70 anggota aktif, dari angkatan 2019 dan 2020.

"Sistem keanggotaan kami cuma dua tahun. Jadi, ketika masuk 2021, teman-teman angkatan 2019 akan lengser dan angkatan 2020 akan naik menjadi badan pengurus harian (BPH)," ujarnya.

Tama mengaku tak hanya mendapat ilmu seputar dunia radio saja di Poros FM.

"Kegiatan kami nggak hanya sesuatu yang berbau radio saja, tapi juga punya beberapa event," bebernya.

Selain itu, Tama memaparkan bahwa dia juga mengasah banyak hal, yaitu manajemen waktu dan orang.

"Aku belajar kalau ada yang harus diatur dari diri sendiri dan dari orang lain. Aku juga belajar untuk tidak selalu mendahulukan ego diri sendiri," paparnya.

Sebelum pandemi, kegiatan yang biasa dilakukan anggota Poros FM adalah siaran di studio.

Menurut Tama, siaran dilakukan hampir setiap hari di studio sebelum pandemi berlangsung.

"Kami juga biasa mengirim PR untuk menghadiri sebuah event untuk liputan,” ungkapnya.

Mahasiswa itu mengatakan bahwa dia ingin Poros FM bisa menjadi radio komunitas terbaik di Jabodetabek.

Selain itu, Tama juga berharap agar radio tak pernah lekang oleh zaman dan selalu menjadi pelarian saat orang-orang bosan mendengarkan layanan musik streaming.

"Aku berharap radio bisa kembali mengudara dan orang yang masih mendengarkan radio nggak dinilai aneh. Justru dia bisa kasih paham teman-temannya, bahwa radio masih worth it untuk didengarkan," pungkasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co