GenPI.co - Ketersediaan oksigen medis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), belakangan ini terus menipis hingga tak mampu melayani pasien kritis. Hal itu membuat Pemerintah Daerah (Pemda) DIY membentuk satgas oksigen yang akan menangani ketersediaan pasokan hingga distribusi oksigen medis.
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan kebutuhan oksigen yang meningkat menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi secara signifikan di DIY. Bahkan, peningkatan kebutuhan oksigen di DIY ini mencapai tiga kali lipat di Juni 2021.
Sehingga, pembentukan satgas oksigen ini nantinya diharapkan dapat menjaga ketersediaan oksigen khususnya untuk penanganan Covid-19 di DIY. "Saya sudah minta Pak Asisten II untuk memimpin satgas oksigen," jelas Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, seperti yang dilansir dari Ayoyogya.com.
Lebih lanjut, kata Baskara AJI, satgas oksigen ini ditangani oleh dua organisasi perangkat daerah. Mulai dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY.
Seperti diketahui, ketersediaan oksigen juga terus menipis akibat kebutuhan yang juga terus meningkat. Seperti di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang mana sempat kewalahan karena kebutuhan oksigen yang cukup tinggi.
Kebutuhan oksigen untuk seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 DIY sendiri dipasok oleh PT Samator yang berlokasi di Jawa Tengah. Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah, Mohammad Komarudin mengatakan, pihaknya bahkan terpaksa mendatangkan oksigen dari distributor lain agar pasokan oksigen tetap terjaga.
Pihaknya mendatangkan oksigen bahkan dari Surabaya dan Denpasar karena distribusi dari PT Samator tidak dapat mengimbangi kebutuhan oksigen yang naik drastis. "Kami mendatangkan supplier baru tidak hanya dari PT Samator, Samator juga terbatas karena harus berbagi dengan RS lain. Kami pernah datangkan satu truk dengan 200 tabung oksigen dari Denpasar. Saya tetap minta back up, kalau mengandalkan dari Samator itu kurang," kata Komarudin.
Direktur Utama RS Panti Rapih, Triputro Nugroho mengatakan, distribusi oksigen saat ini harus dilakukan sekali dalam dua hari. Walaupun hanya mengandalkan PT Samator, pihaknya juga memiliki stok tabung oksigen jika nantinya terjadi ketidakstabilan distribusi oksigen.
Sebelumnya juga seorang anggota DPRD DIY dari fraksi PDIP meninggal dunia lantaran tidak mendapatkan oksigen medis. Ia meninggal dunia di rumah sakit. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News