GenPI.co - Pedagang Kreatif Lima (PKL) yang biasa berjualan di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibubarkan mendadak oleh petugas, Minggu (4/7).
Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati menyayangkan tindakan tersebut karena dirasa tidak dirasa dengan rasa kemanusiaan.
“Seharusnya mereka diberi edukasi, diberi peringatan terlebih dahulu sehingga tidak merugi,” katanya di Kulon Progo, Senin (5/7).
Akhid mengungkapkan dirinya mendukung pemberlakuan PPKM Darurat yang diterapkan pada 3 sampai 20 Juli mendatang.
Menurutnya PPKM Darurat tidak bisa ditawar, namun juga haris dilakukan dengan bijak.
“Aparat memperlakukan masyarakat dengan penuh manusiawi. Jangan mengecilkan semangat, optimisme masyarakat untuk usaha di masa pandemi ini,” ucapnya.
Akhid mengungkapkan harus ada koordinasi terlebih dahulu dan menyiapkan manajemen konflik serta dampak sosialnya ketika akan menutup Alun-alun Wates.
Pemkab melalui dinas terkait juga harus menganalisa dari jumlah pedagang kreatif lapangan (PKL) yang berjualan jumlahnya berapa, miskin tidak.
Kemudian melalui dinas sosial juga dipastikan anggaran pengaman sosial (JPS).
“Masyarakat untuk bertahan secara ekonomi cukup sulit. Ketika usaha ditutup paksa tanpa sosiliasi, mereka akan gulung tikar,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News