GenPI.co - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional perusahaan ini di Indonesia.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pabrik di Indonesia justru menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara.
Dia menegaskan Indonesia tetap menjadi salah satu basis produksi penting bagi Panasonic di kawasan Asia Tenggara.
Febri menyebut kondisi ini mencerminkan daya saing industri elektronik nasional yang sangat kuat.
"PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia,” kata dia, dikutip Selasa (13/5).
Namun demikian, Febri mengakui utilisasi industri elektronik sedang berada pada level yang rendah sebesar 50,64% pada triwulan I tahun 2025.
Sebaliknya, sebelum masa pandemi covid-19, utilisasi sektor ini mencapai 75,6%.
Menurut dia, kondisi ini menjadi pengingat bagi pelaku industri dan para karyawan untuk terus beradaptasi dan bertransformasi supaya tetap kompetitif.
"Persaingan global di sektor elektronik semakin ketat. Ini adalah peringatan bahwa transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional adalah kunci untuk bertahan hidup," tegas dia.
Di sisi lain, Febri menyebut pemerintah berkepentingan menaikkan utilisasi demi perlindungan pasar domestik dari gempuran produk elektronik impor.
Kebjiakan ini juga demi menjaga investasi sektor elektronik yang ada dan menarik investasi baru.
Selain itu, Febri mengklaim Indonesia memiliki keunggulan besar sebagai pasar domestik yang kuat.
"Pasar dalam negeri Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di kawasan, dan pemerintah mendukung penuh penguatan industri melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," tutur dia.
Bahkan Indonesia kini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi global.
"Kami optimistis, dengan dukungan kebijakan yang tepat dan sinergi kuat antara pelaku industri dan pemerintah, sektor elektronik di Indonesia akan terus tumbuh dan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional," jelas Febri.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News