GenPI.co - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Australian Center for International Agricultural Research (ACIAR) untuk membangun perikanan budidaya berkelanjutan.
Keseriusan kedua belah pihak diwujudkan dalam simposium daring bertajuk “The Role of Research in Problem Solving to Support Aquaculture Industry Development" yang diselenggarakan pada 12-15 Juli 2021.
Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja, mengatakan bahwa perikanan budidaya berkelanjutan adalah salah satu program prioritas pada 2021-2023 milik Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono.
Oleh karena itu, kerja sama Indonesia dan Australia melalui ACIAR dinilai sebagai hubungan yang saling menguntungkan.
“Kami juga menyambut baik terselenggaranya simposium untuk mendukung pembangunan perikanan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik,” katanya dalam sambutan di pembukaan acara, Senin (12/7).
Lebih lanjut, Sjarief berharap agar hasil simposium daring ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan akuakultur.
“Output kegiatan e-simposium ini adalah penerbitan monograf yang berisi extended abstracts dari keseluruhan presentasi peserta,” ungkapnya.
Menurut Sjarief, ACIAR memiliki sejarah panjang dalam mendukung penelitian kolaboratif antara lembaga penelitian Australia dan lembaga penelitian Indonesia.
Terutama, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros dan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol.
“Kedua balai itu sudah baik hasil risetnya dan kini sedang membangun riset budidaya laut dan pengembangan kapasitas di Kamboja,” paparnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News