GenPI.co - Mendikbud dan Ristek Nadiem Makarim tetap gas pol kurikulum baru. Waktu mepet tak membuatnya kebijakan ini stagnan.
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS merespons soal kurikulum Sekolah Penggerak yang digagas Mendikbud dan Ristek Nadiem Makarim.
Fernando membeberkan, sebaiknya penyelenggaraan kurikulum baru itu ditunda, apalagi pandemi covid-19 makin tinggi.
"Begitu pula dengan waktunya (persiapan) yang sangat mepet," kata Fernando kepada GenPI.co, Minggu (18/7).
Dengan demikian, dikhawatirkan guru belum memahami secara optimal isi dari kurikulum baru tersebut.
Fernando mengatakan, jangan sampai Nadiem memaksakan menjalankan kurikulum jika semua belum berjalan lancar.
"Nadiem harus bersabar sampai semua guru memahami kurikulum baru," katanya.
Efeknya, nantinya juga ke siswa didik, yang mana bisa menyerap lebih baik tujuan dari kurikulum Sekolah Penggerak.
"Namun, saya mendengar posisi Nadiem akan terkena reshuffle tidak lama lagi," katanya.
Kalau memang benar, biarkan saja menteri yang baru nanti yang melaksanakan sepenuhnya kurikulum tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News