GenPI.co - Pandemi covid-19 membuat semua aktivitas komunitas Skygrapher menjadi berbeda.
Awalnya, komunitas pengguna drone itu sering melakukan aktivitas, seperti workshop atau kopi darat.
Namun, setelah pandemi, semua kegiatan diskusi lebih banyak dilakukan melalui grup WhatsApp atau Telegram.
Founder Skygrapher Bram Aditya mengungkapkan, komunitasnya juga sering mengadakan lomba-lomba sebelum pandemi. Hadiahnya pun menarik. Angkanya hingga ratusan juta.
“Skygrapher memiliki website yang bisa melakukan penjurian secara online dan juri-juri Skygrapher sendiri dari dalam dan luar negri,” papar Bram kepada GenPI.co, Senin (19/7).
Komunitas tersebut banyak membahas tentang seputar pekerjaan drone, update technology drone, troubleshooting, tips and trick, tempat hunting, diskusi social media, pemetaan, dan fitur lainnya.
Anggotanya sendiri sudah mencapai 11.500 orang yang terdaftar di website.
Mereka mayoritas berdomisili di Jabodetabek. Namun, anggota skygrapher ada di seluruh Indonesia.
Bramadity juga mengaku Skygrapher sebelum dan sesudah pandemi rutin melakukan tour atau hunting mulai dari daerah Jawa, Sumatra, hingga Sulawesi.
“Terakhir melakukan tour hunting ke Gunung Rinjani, Lombok tepat saat PPKM Darurat diberlakukan,” ucapnya.
Komunitas yang berdiri sejak April 2016 itu tak hanya fokus dengan foto dan video di aerial (drone), tetapi juga rutin melakukan kegiatan sosial.
“Kegiatan pertama dari skygrapher adalah melakukan sekolah inspirasi untuk anak-anak pemungut sampah bantar gebang,” katanya.
Pria 39 tahun itu juga menceritakan bahwa komunitasnya pernah bekerja sama dengan Yayasan Kick Andy menggalang donasi untuk pembuatakn kaki palsu di Kabupaten Sukabumi.
“Kerja sama berikutnya dengan Kick Andy menggalang donasi untuk Yayasan Alfajar Berseri, yayasan untuk orang gangguan jiwa,” imbuhnya.
Komunitas tersebut juga terlibat dalam aksi sosial gempa Lombok, Lampung, dan Palu.
“Skygrapher juga mengumpulkan donasi untuk disalurkan kepada korban gempa dan mengunjungi secara langsung serta memberi bantuan pantauan dari udara atau aerial,” kata Bramadity.
Pada awal terjadi pandemic covid, Skygrapher juga melakukan penggalangan dana untuk membagikan masker dan hand sanitizer.
“Kegiatan sosial terakhir ialah ketika ada banjir bandang di NTT. Skygrapher mengumpulkan donasi untuk para korban,” tutur dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News