Universitas Telkom Memiliki Peranan Penting dan Strategis Terkait Kecerdasan Buatan

27 April 2024 15:40

GenPI.co - Presiden Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) 2021-2025, Sri Safitri mengajak seluruh alumni Universitas Telkom untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intellegence) yang berkelanjutan.

Menurut dia, sebagai institusi yang telah lama berkomitmen pada pengembangan teknologi dan informasi, Universitas Telkom memiliki peranan penting dan strategis terkait AI khususnya dan ekonomi digital umumnya.

“Bagaimana kita sebagai bagian dari 9 juta talenta digital yang ditargetkan dapat berkontribusi, tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga bisa sebagai pencipta dari teknologi kecerdasan buatan yang berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/4/2024).

BACA JUGA:  Ragam Inisiatif dari Telkomsel untuk Tingkatkan Pengalaman Digital di Momen RAFI 2024

Halal Bihalal FAST 2024 turut dihadiri Rektor Universitas Telkom, Prof. Adi Wijaya, yang mendampingi 300 orang alumni Universitas Telkom yang saat ini sudah bekerja di berbagai perusahaan dan industri.

Stafsus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Sarwoto Atmosutarno menyebut AI merupakan penerapan ekosistem ekonomi digital yang menjadi visi Indonesia di masa depan. 

BACA JUGA:  Indonesia Perlu Menyiapkan Talenta Digital yang Berkualitas

Dia mengatakan ekonomi digital memainkan peranan penting dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.

Hal ini karena salah satu agenda pembangunan RPJPN 2025 - 2045 yakni transformasi digital. 

BACA JUGA:  Kampanye Makin Cakap Digital 2024, Kominfo Ajak Netizen Indonesia Bijak Berinternet

“Untuk mencapai SDGs, perlu peran AI yang merupakan bagian dari transformasi digital. Di mana hal ini merupakan salah satu agenda pembangunan RPJPN 2025-2045," katanya.

Direktur Supply Chain Management & Teknologi Informasi ID Food yang merupakan Alumni S2 Universitas Telkom, Bernadetta Raras mengatakan AI juga digunakan dalam membentuk ketahanan cadangan pangan di Indonesia.

“AI yang harus dibuat itu untuk mengatahui kapan impor, kapan DPR memutuskan anggaran itu ada, kapan di distribusikan, daerah mana yang harus didistribusikan. AI kami ini tidak hanya predictive, tapi juga prescriptive (menentukan,red),” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co