Sedih! Bingung Cari RS, Ibu Hamil Positif Covid-19 Meninggal

21 Juli 2021 16:41

GenPI.co - Kendati telah mendapat penanganan medis di RSA UGM, nyawa TU (33) warga Kalurahan Piyaman, Wonosari, Gunungkidul tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dengan status positif Covid-19.

Ibu tersebut dinyatakan terpapar Covid-19 sesaat sebelum melahirkan. Suami TU, PAR sendiri sudah berjuang keras dengan mengerahkan segala upaya agar belahan jiwanya mendapat penanganan yang baik.

Lelaki ini telah berkeliling ke semua rumah sakit di Gunungkidul namun semuanya penuh. Bahkan sampai ke Bantul dan Kota Yogyakarta, tak ada kamar tersisa. PAR sempat pontang-panting mencari rumah sakit agar istrinya bisa dirawat usai dinyatakan positif Covid-19.

BACA JUGA:  Bandara Kertajati Majalengka Mangkrak, Diusulkan Jadi RS Covid-19

Kamis (8/7/2021) lalu, tanda-tanda istri akan melahirkan mulai dirasakan oleh TU. PAR lantas membawa TU ke sebuah klinik bersalin terdekat agar istrinya segera mendapatkan penanganan. Hingga sampailah PAR di klinik bersalin yang ada di Bejiharjo.

PAR mengatakan, sesuai prosedur sebelum mendapat penanganan lebih lanjut, pasien harus menjalani uji swab antigen. Apalagi saat itu TU menunjukkan gejala mengarah ke Covid-19 karena sedikit demam dan suhunya tinggi. Usai rapid test antigen hasilnya TU positif Covid-19.

BACA JUGA:  Usai Vaksin Malah Positif Covid-19, Nih Penjelasan Ahli

"Klinik itupun menyarankan agar istri saya dibawa ke RS yang lebih besar dan lengkap peralatannya," paparnya, dilansir dari Ayoyogya.com, Rabu (21/7/2021).

PAR mengaku bingung hendak membawa istrinya ke rumah sakit mana. Dengan bantuan ambulans ia keliling cari rumah sakit. Ia sempat pergi ke sejumlah rumah sakit di Gunungkidul namun gagal mendapatkan kamar perawatan lantaran kondisi rumah sakit penuh. PAR yang hampir putus asa, memutuskan ke Bantul dan Kota Yogyakarta sehingga bisa mendapatkan rumah sakit dan istrinya bisa tertangani dengan baik.

BACA JUGA:  Baru Sepekan Gibran Rakabuming Negatif Covid-19, Kok Bisa!

Namun setelah berkeliling ternyata semua rumah sakit yang ia datangi telah penuh. Akhirnya mendatangi RSA UGM untuk bisa mendapatkan kamar. Namun sesampai di RSA UGM, TU harus menunggu terlebih dahulu usai mendapatkan penanganan di IGD. Awalnya TU belum mendapatkan kamar dan pihak rumah sakit kemudian memberi tahu kalau ada kamar 2 jam lagi.

Daripada kebingungan mencari rumah sakit, PAR memutuskan menunggu. TU kemudian mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut. Karena dianggap sudah stabil akhirnya pihak rumah sakit memutuskan TU bisa melahirkan. TU pun menjalani bedah caesar pada hari Minggu (11/07/2021) siang.

Bayi berjenis kelamin perempuan lahir dan beberapa saat diserahkan ke keluarganya untuk dirawat di rumah. Usai melahirkan, kondisi kesehatan TU terus dipantau oleh tim medis setempat lantaran positif Covid-19. PAR menjelaskan, sebenarnya usai melahirkan, kondisi sang istri terus membaik.

Namun pada Kamis (15/7/2021), diketahui kondisi kesehatan TU mulai menurun. Oksigen yang disalurkan ke saluran pernapasannya tak dapat masuk lantaran kondisi paru-paru TU yang makin memburuk. Jumat (16/7/2021) pagi, nyawa TU tak berhasil diselamatkan. PAR pun pasrah dan kini beserta keluarganya sedang menjalani isolasi mandiri. Ia berharap kondisi anak ketiganya ini bisa terus stabil dan tidak ada hal buruk menimpa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co