GenPI.co - Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsuddin mengaku kecewa dengan sistem penanganan pandemi yang tidak jelas, sekalipun Indonesia sudah memasuki tahun keduanya.
Akibatnya, Agus merasa usaha habis-habisan dari masyarakat sipil seperti Muhammadiyah dalam membantu pemerintah tampak sia-sia
"Saya ingin memulai dengan warning dari MCCC sebelum lebaran. Waktu itu kami ingatkan supaya tidak mudik," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/7).
Agus menjelaskan, saat itu MCCC juga berkirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tiga hal.
Pertama, meminta PSBB selama tiga minggu. Kedua, jaminan kesehatan, terutama alkes, obat-obatan, dan oksigen. Ketiga, penegakan hukum.
Agus pun mempertanyakan kebijakan PPKM ini apakah sudah dibilang berhasil atau belum.
Dirinya mengaku ingin irit bicara soal itu.
"Satu, supaya Muhammadiyah ini tidak riya. Sebab, Muhammadiyah sudah banyak melakukan usaha luar biasa," katanya.
Namun, pihaknya merasa sia-sia karena tidak terakomodasi dengan sistem dan kemudian sistem juga terkadang abai terhadap hal tersebut.
Misalnya, soal pembukaan rumah sakit darurat di Universitas Muhammadiyah Purwokerto hingga vaksinasi yang dilakukan Muhammadiyah lebih dari 100 ribu orang.
Meskipun demikian, pihaknya tetap mengapresiasi sejumlah kebijakan yang signifikan dari pemerintah.
"Misalnya, Rp 55 triliun untuk menambah anggaran perlindungan sosial, kemudian obat sebanyak 2 juta paket," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News