Arief Poyuono Seret Sri Mulyani: Jangan Menakut-nakuti

29 Juli 2021 06:15

GenPI.co - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono blak-blakan memberikan komentar terkait pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal climate change.

"Climate change justru tidak terjadi Bu Sri, karena kegiatan ekonomi di dunia sudah shutdown hampir 70 persen akibat covid dan lebih clean environment, jangan menakut-nakuti," jelas Arief Poyuono kepada GenPI.co, Rabu (28/7).

Climate change terjadi karena penambahan karbon di udara akibat aktivitas industri, pembakaran lahan, emisi rumah kaca, penggunaan O3 besar-besaran pada industri.

BACA JUGA:  Minum Kopi Campur Madu Khasiatnya Bikin Terbelalak, Cespleng

"Nah, ini sudah hampir dua tahun di seluruh dunia akibat covid hampir seluruh negara di dunia melakukan kebijakan lockdown, PPKM atau apalah namanya," ungkapnya.

Akibatnya 70 persen aktivitas industri dan transportasi di dunia berkurang, karenanya pertumbuhan ekonomi dunia juga menurun.

BACA JUGA:  Nanas Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Sangat Mengejutkan

"Dengan pengurangan aktivitas-aktivitas ekonomi, sosial, industri, orang di dunia lebih banyak stay at home, maka terjadi yang namanya Clean Air environment dan pengurangan karbon yang cukup besar," papar Arief Poyuono.

"Jadi, climate change tidak akan sangat besar ancamannya pada kehidupan manusia," sambungnya.

BACA JUGA:  Akademisi UI Blak-blakan Seret Jokowi: Indonesia Ditakuti Dunia

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ke depan, dunia akan menghadapi ancaman bencana lain yang dampaknya sama atau mungkin lebih besar dari pandemi covid-19. Adalah climate change atau perubahan iklim.

"Climate change adalah global disaster yang magnitudonya diperkirakan akan sama seperti pandemi Covid-19," ujar Sri Mulyani dalam ESG Capital Market Summit.

Dia menjelaskan, yang membedakan dari kedua bencana ini adalah covid-19 muncul tanpa peringatan dan penyebarannya sangat cepat hingga ke seluruh negara di dunia. Pandemi juga mengubah kebiasaan manusia karena mobilitas harus dibatasi.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co