GenPI.co - Kepala Bidang Pembinaan Kualitas PMI Pusat Robby Nur Aditya mengatakan baru menerima informasi motif oknum penjual plasma konvalesen untuk biaya transportasi.
Dia mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan investigasi terhadap laporan tersebut.
"Alasannya katanya transport untuk tambahan apa gitu, saya juga kasihan. Nggak tahu bener apa nggak perlu ditelusuri dulu. Harapannya bisa diselesaikan dengan kekeluargaan," kata Robby, Jumat (30/7).
Robby mengatakan donor plasma konvalesen memang rawan untuk dijadikan bisnis atau modus penipuan.
Sebab, banyak pasien covid-19 yang membutuhkan donor tersebut.
Dia pun mengimbau agar pasien yang membutuhkan donor plasma konvalesen melalui mekanisme yang benar dan legal.
Pasien yang dirawat di rumah sakit biasanya akan langsung direkomendasikan oleh dokter. Kemudian, dokter akan mengirim surat permintaan ke PMI.
Dalam prosesnya, pasien hanya dimintai data nama, usia, jenis kelamin dan golongan darah.
"Pada prinsipnya harus ada permintaan dari dokter dulu. Intinya dari dokter yang merawat karena sekarang banyak keluarga pasien itu yang mencari donor sendiri tanpa ada surat permintaan. Nah, ini jadi lahan untuk para oknum," ucap dia.
Dia juga mengingatkan kepada penyintas untuk tidak menjadikan plasma konvalesen sebagai ladang bisnis.
Robby menyarankan pendonor untuk datang langsung ke PMI agar mekanisme pendonorannya jelas.
"Kita mengharapkan donor penyintas mau secara sukarela ke PMI untuk menyumbangkan," ucap dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News