Ketika GenPI Banten Kunjungi Labuan Bajo

Siapa nggak kenal Labuan Bajo? Tempat ini memang lagi nge-hits banget, guys. Bentang alamnya yang eksotis ditambah dengan keindahan baharinya sangat menarik untuk dijelajahi. Nggak hanya itu, masyarakat setempat juga memiliki kebudayaan unik yang nggak ada duanya. Potensi wisata yang dimiliki membuat kementerian Pariwisata  mempromosikan daerah di ujung barat Pulau Flores itu. Hasilnya, wisatawan dari dalam dan luar negeri ramai-ramai datang mengunjunginya.

Eksotisme Labuan Bajo ini juga menggelitik anak muda jaman now GenPI Banten untuk mengunjunginya. Beruntunglah mereka ketika Kementerian Pariwisata dengan senang hati menfasilitasi perjalanan ke tempat itu. Mereka, yang terdiri dari terdiri 3 orang dari Bidang Online, Offline dan Humas, berkesempatan mengeksplorasi wisata dan budaya Flores di Labuan Bajo jelang pagelaran tahunan Festival Komodo pada tahun 2018.

Dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, tim GenPI Banten bertolak menggunakan Garuda Indonesia yang punya rute langsung ke Labuan Bajo. Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Komodo, anak-anak muda ini segera bergegas kesebuah tempat makan bernama Exotic Resto. Di sana, telah menunggu rekan-rekan GenPI dari daerah lain seperti Jakarta, Semarang, Sumatera Selatan dan Jogja.

Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah Pulau Padar. Jika sebelumnya  tempat hits yang punya pemandangan wow ini hanya bisa dilihat via gambar atau video, kini sudah bisa dinikmati langsung. Anak-anak genPI Banten serta teman-teman GenPI daridaerah lainitu mengaku takjub dan beruntung dapat mengunjungi Pulau Padar. Bentang alamnya yang didominasi savana membuat mereka merasa serasa berada di belahan bumi lain.  

Dengan semangat pantang mundur mereka trekking menuju spot paling instagramable di pulau itu. Apalagi kalau bukan puncak Bukit Padar. Sesampai di atas, ritual pun dimulai. Kamera-kamera mulai membidik keindahan alam yang tehampar di bawah sana; lautan biru yang berpadu apik dengan gugusan pulau asri dan indah.

Rasanya nggak lengkap jika tidak selfie di atas Padar. Sebagaimana generasi jaman now pada umumnya, mereka pun mengeluarkan gawai masing-masing, membidik wajah sendiri dengan pemandangan spektakuler sebagai latarnya.

Puas menjelajahi Pulau Padar, mereka melanjutkan perjalanan menuju Pulau Komodo. Mereka mengakui bahwa Pulau Komodo adalah daya Tarik sebenarnya dari perjalanan mereka itu. Jika ingin merasakan sensasi masuk ke taman Jurasic Park seperti di film-film itu, Pulau Komodo adalah tempatnya. Nuansa gersangnya, dapat. Belum lagi tempat ini menjadi habitat dari ribuan kadal raksasa yang terkenal itu.

Pulau Komodo sendiri menjadi warisan dunia UNESCO yang semakin terkenal saat masuk kedalam New Seven Wonders in The World. Itu sebanya tempat ini selalu ramai oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia yang penasaran dengan hewan Komodo ini.  Setiap rombongan wisatawan yang ingin menjelajahi pulau ini selalu ditemani seorang ranger. Ini dimaksudkan agar tidak nyasar dan bertemu hewan buas itu. Karena sekali kena gigitannya, fatal akibatnya.

Di Pulau itu, GenPI banten bersama rombongan lainnya  sempat mampir di Pink Beach. Sesuai namanya, pasir pantai ini memang berwarna merah muda. Sampai saat ini, nggak diketahui secara pasti dari mana asal muasal warna pasir merah muda yang cantik ini. Ada yang berpendapat bahwa warna pink berasal dari pecahan karang berwarna merah yang sudah mati dan memang banyak ditemukan di pantai ini. Sementara yang  lain menyebutkan warna pink tersebut karena adanya hewan mikroskopik bernama foraminifera yang memproduksi warna merah atau pink terang pada terumbu karang. Apapun pendapat asal pasir ini, yang jelas nggak adan yang membantah jika Pink Beach adalah tempat yang romantis.

Lapar setelah menghabiskan waktu tempat-tempat indah di sekitar Labuan Bajo, mereka kemudian bergerak menuju Kampung Ujung. Tempat ini adalah pusat kuliner di Labuan bajo. Berbagai macam olahan laut bisa di temukan di kampung Ujung ini.