Kontroversi Rencana Pengecatan Pesawat Presiden Kala Pandemi

03 Agustus 2021 13:01

GenPI.co - Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menjelaskan pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau disebut juga pesawat BBJ 2.

Heru Budi Hartono menyebut rencana pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan itu sudah lama direncanakan yaitu sejak 2019.

"Dapat dijelaskan bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak 2019," kata Heru dikutip dari Antara, Selasa, 3 Agustus 2021.

BACA JUGA:  Meski Pandemi, Indonesia Beli 6 Pesawat Tempur Dari Korea Selatan

Selama ini Presiden Jokowi menggunakan pesawat kepresidenan jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 tipe 737-800.

Pesawat BBJ 2 itu dipesan pada 2011 namun baru digunakan sebagai pesawat kepresidenan Indonesia mulai 2014 atau tahun terakhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

BACA JUGA:  Rusia Mulai Bangun Pesawat Hari Kiamat, Teknologinya Mengerikan!

Pengecatan Pesawat BBJ 2 sudah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020.

Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

BACA JUGA:  Berita Top 5: Ngabalin Tunjuk Eks Menteri, Pesawat Hari Kiamat

Pesawat RJ adalah pesawat Kepresidenan British Aerospace RJ 85 (BAe-RJ 85) atau biasa disebut RJ-85 yang biasa dipakai oleh wakil presiden untuk melakukan kunjungan kerja.

"Namun pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," ungkap Heru.

Sebagai informasi, perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi sehingga jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu.

"Perawatan rutin pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya," tambah Heru.

Menurut Heru, waktu pengecatan pun lebih efisien karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan.

"Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN," ujarnya.

Selain itu, sebagai upaya untuk pendanaan penanganan Covid-19, Kementerian Sekretariat Negara juga telah melalukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan 2021 sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan.

Terlebih lagi, menurut Heru, proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri yang terdampak pandemi.

Selain pesawat BBJ dan RJ, dalam melaksanakan kunjungan kerja keluar daerah, Presiden juga punya alternatif pesawat lainnya seperti pesawat TNI AU 737-400, pesawat Hercules dan CN 295 milik TNI AU. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co