GenPI.co - Pengamat Komunikasi Politik M. Jamiluddin Ritonga memberikan komentar terkait perpanjangan PPKM level 4. Menurutnya PPKM level 4 tidak mampu menurunkan kasus positif.
“Ironisnya, pemerintah tetap saja mempertahankan PPKM Level 4, tanpa melakukan inovasi untuk mengambil kebijakan yang lebih efektif dalam mengatasi pandemi covid-19,” katanya kepada GenPI.co, Senin (9/8).
Tak hanya itu, menurut dosen Universitas Esa Unggul itu, perpanjangan PPKM tersebut merupakan sebuah bukti bahwa pemerintah tidak mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Pemerintah seolah tidak mendengar jeritan rakyat yang semakin banyak terdampak pandemi covid-19,” ucapnya.
Jamiluddin mengatakan bahwa para pekerja makin banyak terkena PHK dan dirumahkan.
“Mereka ini sudah sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari,” imbuhnya.
Para pekerja tidak tetap juga makin dalam ketidakpastian. Penghasilan yang tidak jelas membuat mereka sudah sampai tahap frustasi.
Kondisi tersebut dikhawatirkan akan mempercepat terjadinya krisis sosial di masyarakat. Peluang terjadinya krisisi sosial sangat terbuka mengingat sebagian masyarakat sudah sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Sejarah membuktikan, krisis sosial akan terjadi bila persoalan perut tak dapat dipenuhi. Masyarakat akan nekad untuk dapat memenuhi perut dirinya dan keluarganya,” papar Jamiluddin.
Seperti yang diketahui, Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Kebijakan ketat tersebut berlaku sampai tanggal 16 Agustus 2021.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News