GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menilai pidato Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattaliti dalam sidang tahunan MPR seperti pernyataan pejabat humas.
Dalam pidatonya itu keduanya mengapresisi apa yang sudah dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam penanganan pandemi covid-19, khususnya karena dinilai mampu menjaga keseimbangan sektor kesehatan dan ekonomi.
"Padahal, selama ini kritik banyak ditujukan karena hal itu pandemi covid-19 tak bisa diatasi," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Senin (16/8).
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut tidak ada kritik yang dilontarkan Bamsoet dan La Nyalla terhadap Jokowi.
"Padahal, bangsa ini dalam satu tahun terakhir mengalami krisis kesehatan, ekonomi, dan belakangan sudah mengarah kepada sosial," jelasnya.
Tidak hanya itu saja, dalam pidato itu juga tidak dibahas soal korupsi dan pengangguran kerja.
"Bamsoet justru menekankan perlunya amandemen terbatas UUD 1945 untuk menjadi landasan Pokok Pokok Haluan Negara (PPHN)," lanjutnya.
Sebenarnya, amandemen itu sudah disetujui Jokowi dan diaminkan oleh La Nyalla.
"Jadi, sempurnalah Bamsoet dan La Nyalla memerankan layaknya pejabat humas," tegasnya.
Menurut Jamuluddin, Bamsoet dan La Nyalla seolah memberi dukungan sepenuhnya kepada Jokowi.
"Sungguh ironi," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News