Epidemiolog UI Blak-blakan ke Presiden Jokowi: Tekan Lagi, Pak!

16 Agustus 2021 23:23

GenPI.co - Epidemiolog UI Pandu Riono mengungkapkan harga tes PCR yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih dinilai mahal.

Menurutnya, harga tersebut seharusnya masih bisa terus ditekan lagi.

“Menurut saya masih mahal, kalau bisa ditekan lagi mencapai Rp 300 ribu atau Rp 250 ribu,” ujar dia kepada GenPI.co, Senin (16/8/2021).

BACA JUGA:  Jokowi Bongkar Masalah Serius, Seret Menteri BUMN Erick Thohir

Pandu juga beralasan alat yang digunakan untuk tes PCR saat ini sudah diproduksi di dalam negeri.

Selain itu, dia juga menyoroti harga tes antigen yang seharusnya bisa di bawah Rp 100 ribu.

BACA JUGA:  Soal Penghapusan Mural Jokowi, Pengamat: Pemerintah Antikritik

“Seharusnya Rp 70 atau Rp 75 ribu, ya, di bawah Rp 100 ribuan, kalau bisa lebih rendah lagi,” kataya.

Lebih lanjut, menurut akademisi Universitas Indonesia itu, harga tes PCR yang beredar selama ini terlalu mahal.

BACA JUGA:  Pengamat Top Skakmat Pernyataan Jokowi: Jangan Omong Besar!

Dia menilai tak heran bila bisnis testing Covid-19 menjamur di mana-mana.

“Namun, masyarakat tidak bisa memanfaatkan hal itu apalagi para pelaku perjalanan dan tapi mereka membutuhkan surat keterangan PCR, makanya banyak membeli tes pcr surat keterangan palsu yang hargnaya 150 ribu,” papar Pandu.

Bisnis testing Covid-19 palsu tersebut dinilai sangat merugikan dalam pengendalian pandemi Covid-19.

“Sebenarnya tes PCR itu supaya orang memang positif tidak melakukan perjalanan,” tutur dia.

Sebagaiman diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi telah meminta agar harga tes PCR di angka Rp 450.000 hingga Rp 550.000.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co