GenPI.co - Wakil Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Slamet Budiarto menilai penanganan pandemi covid-19 terlihat individual. Hal ini menyebabkan penanganannya menjadi tidak solid.
“Padahal presiden sudah menggelontorkan ratusan triliun untuk penanganan covid-19, tetapi implementasi di bawah tidak solid,” ucapnya saat diskusi online Suara Untuk Nakes, Sabtu (21/8).
Namun, kebaikan Jokowi tersebut tidak diikuti oleh para pejabat di bawahnya. Sehingga, masih banyak pembayaran rumah sakit yang menunggak.
Slamet mengatakan sejak 2020, banyak rumah sakit yang belum dibayar oleh pemerintah hingga saat ini.
"Sampai hari ini kan rumah sakit banyak yang belum dibayar, termasuk tahun 2020," ujar Slamet.
Menurut Slamet penanganan covid-19 diperlukan upaya kuratif. Selain langkah preventif dan promotif.
Upaya kuratif tujuannya mencegah orang sakit menjadi meninggal atau cacat itu.
Sehingga, dibutuhkan kesiapan untuk perawatan pasien covid-19, termasuk pembiayaan rumah sakit.
"SDM kesehatan harus cukup, obat-obatan, oksigen, alat kesehatan juga harus cukup," katanya.
Seperti yang diketahui, kasus aktif covid-19 di Indonesia saat ini sebanyak 327.286 orang per 20 Agustus 2021, sebanyak 122.633 orang meninggal.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News