GenPI.co - Pemerintah Provinsi Bali mendorong pemerintah desa di wilayahnya memperbanyak tempat isolasi terpusat (isoter) untuk pasien Covid-19.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meyakini isoter berbasis desa sangat bagus diterapkan di Bali.
“Karena ini juga sesuai dengan kearifan lokal kami," kata Cok Ace, sapaan akrabnya di Kantor Camat Ubud, Kabupaten Gianyar, Rabu (25/8).
Cok Ace mengungkapkan menjalani karantina di hotel atau fasilitas lain yang lokasinya jauh dari tempat tinggal bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderita Covid-19.
“Isolasi terpusat dengan fasilitas desa bisa menjadi salah satu solusi,” ujarnya.
Penyediaan tempat isolasi di desa akan mendorong penderita Covid-19 menjalani karantina di fasilitas isolasi terpusat.
Cok Ace menuturkan ketika pasien Covid-19 menjalani karantina di fasilitas isolasi terpusat maka mereka bisa lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.
Selain itu juga risiko penularan virus ke anggota keluarga dan orang-orang di sekitar pasien bisa diminimalkan.
"Di Ubud sebagai salah satu green zone (zona hijau) bersama dengan Sanur dan Nusa Dua, saya harap pelaksanaan isoter berbasis desa ini membuahkan hasil,” ucapnya.
Data pemerintah pada Minggu (22/8), di Provinsi Bali ada 390 tempat isolasi terpusat dengan jumlah tempat tidur pasien total 6.415 unit. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News